Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Rm.10:9-18; Mzm.19:2-3.4-5; Mat.4:18-22.
Hari ini ada Pesta St.Andreas Rasul. Mari kita mengenang dia dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, berkisah mengenai pemanggilan murid-murid Yesus yang pertama. Dilukiskan bahwa Yesus berjalan di pinggir danau. Ia melihat orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka di sana. Mereka itu dipanggilNya. Dengan serta merta mereka menanggapi panggilan itu. Mereka meninggalkan kesibukan dan pekerjaannya. Mereka meninggalkan orang-orang mereka selama ini. Termasuk ayah. Dari pengamatan singkat ini ada beberapa hal yang bisa ditarik. Pertama, Tuhan memanggil manusia untuk menjadi alatNya dari konteks kehidupan dan kesibukan kita. Tuhan tidak memanggil orang yang menganggur apalagi bermalas-malasan. Kedua, orang yang dipanggil Tuhan itu serta-merta ikut saja. Mereka tidak menunda-nunda. Jadi, tanggapan itu hampir seperti reaksi spontan dan refleks. Ketiga, setelah mereka itu dipanggil dan mengikut panggilan itu, profesi mereka berubah/diubah: dari penjala ikan, menjadi penjala manusia. Semoga kita siap menanggapi panggilan Tuhan menjadi alatNya sesuai dengan profesi kita. Di sini saya tidak terutama terpikir mengenai panggilan khusus, melainkan panggilan umum sebagai pengikut Kristus. Kita mempunyai kewajiban fundamental untuk mengikuti panggilan Yesus dan menjadi penjala manusia seperti yang Ia kehendaki. Semoga kita siap untuk itu.
Senin, 30 November 2009
Sabtu, 28 November 2009
SABTU, 28 NOVEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Dan.7:15-27; MT.Dan.3:82.83.84.85.86.87; Luk.21:34-36.
Hari ini ada Peringatan wajib St.Katharina Laboure, Yakobus dari Marka, Beata Maria Helena Stollenwerk. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, memberi sebuah nasihat kepada kita agar berjaga-jaga. Secara lebih rinci injil menasihatkan kita agar jangan sampai membiarkan diri kita tenggelam dalam kemabukan dan pesta pora serta kekhawatiran hidup sehari-hari. Saya menggaris-bawahi dua unsur di situ, yakni kemabukan dan pesta pora. Kedua hal itu memang membuat orang bisa terlena. Maka janganlah membuat diri kita tenggelam dalam kemabukan dan pesta pora. Muara akhir dari nasihat ini ialah agar jangan sampai hari Tuhan datang menimpa begitu saja ke atas kita, tanpa sempat kita menyiapkan diri. Oleh karena itu, injil melanjutkan bahwa sebagai ganti pesta pora dan kemabukan kita hendaknya berdoa dan berjaga-jaga. Dengan kedua hal itu, semoga kita bisa terluput dari semua hal yang terjadi. Dan terutama sekali agar kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Semoga kita bisa menerima semua nasihat ini dan sungguh berani menerapkannya dalam hidup kita setiap hari sebagai orang yang teguh dan tekun dalam iman.
BcE.Dan.7:15-27; MT.Dan.3:82.83.84.85.86.87; Luk.21:34-36.
Hari ini ada Peringatan wajib St.Katharina Laboure, Yakobus dari Marka, Beata Maria Helena Stollenwerk. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, memberi sebuah nasihat kepada kita agar berjaga-jaga. Secara lebih rinci injil menasihatkan kita agar jangan sampai membiarkan diri kita tenggelam dalam kemabukan dan pesta pora serta kekhawatiran hidup sehari-hari. Saya menggaris-bawahi dua unsur di situ, yakni kemabukan dan pesta pora. Kedua hal itu memang membuat orang bisa terlena. Maka janganlah membuat diri kita tenggelam dalam kemabukan dan pesta pora. Muara akhir dari nasihat ini ialah agar jangan sampai hari Tuhan datang menimpa begitu saja ke atas kita, tanpa sempat kita menyiapkan diri. Oleh karena itu, injil melanjutkan bahwa sebagai ganti pesta pora dan kemabukan kita hendaknya berdoa dan berjaga-jaga. Dengan kedua hal itu, semoga kita bisa terluput dari semua hal yang terjadi. Dan terutama sekali agar kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Semoga kita bisa menerima semua nasihat ini dan sungguh berani menerapkannya dalam hidup kita setiap hari sebagai orang yang teguh dan tekun dalam iman.
JUM'AT, 27 NOVEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Dan.7:2-14; MT Dan.3:75.76/77.78.79.80.81; Luk.21:29-33.
Hari ini ada Pesta Santa Perawan Maria Tak Bernoda dari Medali Wasiat, Pesta Santo Fransiskus-Antonius Fasani. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, sangat singkat. Ia berbicara tentang tanda-tanda pohon ara ataupun pohon apa saja. Yesus memang sangat dekat dengan alam. Sebagian dari ilustrasi ajaran-ajaran-Nya diangkatnya dari gejala-gejala alam. Sekarang Ia mengangkat dari gejala pohon ara atau pun pohon yang lainnya. Ia mengatakan bahwa kalau pohon ara itu bertunas, itulah pertanda bahwa musim panas sudah akan tiba. Datangnya kerajaan Allah juga didahului dan disertai sejumlah tanda-tanda dan gejala. Kalau tanda-tanda dan gejala itu sudah tampak, maka kita pun tahu bahwa Kerajaan Allah sudah datang. Apa yang harus kita siapkan agar layak dan pantas menyongsong kedatangan dan kehadiran Kerajaan Allah itu? Tidak lain ialah perubahan sikap dan hidup kita masing-masing. Mulai sekarang hendaklah kita mengarahkan seluruh hidup dan pandangan kita kepada Allah. Orientasi hidup kita haruslah bercorak teosentris, Allah harus menjadi pusat seluruh hidup kita. Itulah kerajaan Allah, yaitu situasi di mana Allah merajai hati, pikiran dan seluruh eksistensi manusia. Semoga kita mampu melaksanakan hal ini dengan sebaik-baiknya.
BcE.Dan.7:2-14; MT Dan.3:75.76/77.78.79.80.81; Luk.21:29-33.
Hari ini ada Pesta Santa Perawan Maria Tak Bernoda dari Medali Wasiat, Pesta Santo Fransiskus-Antonius Fasani. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, sangat singkat. Ia berbicara tentang tanda-tanda pohon ara ataupun pohon apa saja. Yesus memang sangat dekat dengan alam. Sebagian dari ilustrasi ajaran-ajaran-Nya diangkatnya dari gejala-gejala alam. Sekarang Ia mengangkat dari gejala pohon ara atau pun pohon yang lainnya. Ia mengatakan bahwa kalau pohon ara itu bertunas, itulah pertanda bahwa musim panas sudah akan tiba. Datangnya kerajaan Allah juga didahului dan disertai sejumlah tanda-tanda dan gejala. Kalau tanda-tanda dan gejala itu sudah tampak, maka kita pun tahu bahwa Kerajaan Allah sudah datang. Apa yang harus kita siapkan agar layak dan pantas menyongsong kedatangan dan kehadiran Kerajaan Allah itu? Tidak lain ialah perubahan sikap dan hidup kita masing-masing. Mulai sekarang hendaklah kita mengarahkan seluruh hidup dan pandangan kita kepada Allah. Orientasi hidup kita haruslah bercorak teosentris, Allah harus menjadi pusat seluruh hidup kita. Itulah kerajaan Allah, yaitu situasi di mana Allah merajai hati, pikiran dan seluruh eksistensi manusia. Semoga kita mampu melaksanakan hal ini dengan sebaik-baiknya.
Jumat, 27 November 2009
KAMIS, 26 NOVEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Dan.6:12-28; MT.Dan.3:68.69.70.71.72.73.74; Luk.21:20-28.
Hari ini ada Peringatan fakultatif St.Leonardus, Leonardus a Porto Mauritio, Yohanes Berchmans. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini berbicara tentang dua hal. Pertama, mengenai nubuat runtuhnya Yerusalem. Kedua, mengenai kedatangan Anak Manusia dan Perumpamaan tentang pohon ara. Akan ada pengepungan atas kota Yerusalem oleh segerombolan bala tentara para penakluk. Pada saat itu akan terjadi gelombang pengungsian yang dahsyat. Orang berlari mencari tempat pengungsian yang aman. Saat seperti itu juga adalah saat yang mendatangkan kesedihan dan kesengsaraan terutama bagi para ibu yang sedang hamil atau sedang menyusui dan para manusia lanjut usia. Akan terjadi pembantaian dahsyat. Mata pedang akan menjadi juru bicara yang paling menentukan dan tidak mengenal belas kasih sama sekali. Yerusalem akan dihancurkan. Martabatnya dari masa silam akan dihinakan orang. Penginjil juga melukiskan sejumlah tanda-tanda alam yang ajaib yang mengiringi kedatangan Anak Manusia. Tanda-tanda itu sangat dahsyat dank arena itu amat menakutkan dan menggentarkan hati. Tetapi justru pada saat itulah orang akan melihat kedatangan Anak Manusia di atas awan-awan. Dan kalau hal itu sudah terjadi, maka kita pun yakin bahwa saat pembebasan kita sudah tiba. Mari kita menantikan saat itu dengan tekun, sabar, dan setia. Juga dalam suasana doa dan pengharapan sejati.
BcE.Dan.6:12-28; MT.Dan.3:68.69.70.71.72.73.74; Luk.21:20-28.
Hari ini ada Peringatan fakultatif St.Leonardus, Leonardus a Porto Mauritio, Yohanes Berchmans. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini berbicara tentang dua hal. Pertama, mengenai nubuat runtuhnya Yerusalem. Kedua, mengenai kedatangan Anak Manusia dan Perumpamaan tentang pohon ara. Akan ada pengepungan atas kota Yerusalem oleh segerombolan bala tentara para penakluk. Pada saat itu akan terjadi gelombang pengungsian yang dahsyat. Orang berlari mencari tempat pengungsian yang aman. Saat seperti itu juga adalah saat yang mendatangkan kesedihan dan kesengsaraan terutama bagi para ibu yang sedang hamil atau sedang menyusui dan para manusia lanjut usia. Akan terjadi pembantaian dahsyat. Mata pedang akan menjadi juru bicara yang paling menentukan dan tidak mengenal belas kasih sama sekali. Yerusalem akan dihancurkan. Martabatnya dari masa silam akan dihinakan orang. Penginjil juga melukiskan sejumlah tanda-tanda alam yang ajaib yang mengiringi kedatangan Anak Manusia. Tanda-tanda itu sangat dahsyat dank arena itu amat menakutkan dan menggentarkan hati. Tetapi justru pada saat itulah orang akan melihat kedatangan Anak Manusia di atas awan-awan. Dan kalau hal itu sudah terjadi, maka kita pun yakin bahwa saat pembebasan kita sudah tiba. Mari kita menantikan saat itu dengan tekun, sabar, dan setia. Juga dalam suasana doa dan pengharapan sejati.
Rabu, 25 November 2009
RABU, 25 NOVEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Dan.5:1-6.13-14.16-17.23-28; MT Dan.3:62.63.64.65.66.67; Luk.21:12-19.
Hari ini ada Peringatan fakultatif St.Katarina dr Aleksandria. Mari kita mengenang dia dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini, melanjutkan apa yang kita dengar kemarin. Injil kemarin diakhiri dengan nubuat tentang tanda-tanda dahsyat dalam relasi antar bangsa dan juga tanda-tanda dahsyat di langit. Tetapi kata Yesus, sebelum semuanya itu terjadi, para murid akan ditangkap dan dianiaya. Mereka diadili oleh mahkamah agama. Mereka dijebloskan ke penjara. Mereka diseret ke hadapan penguasa politik. Alasan untuk semuanya itu hanya satu: karena nama Yesus. Tetapi Tuhan Yesus memberi kekuatan dan motivasi. Jangan terlalu takut dengan hal seperti itu, sebab hal bisa menjadi kesempatan untuk bersaksi lebih jauh dan lebih mendalam akan nama Yesus. Tuhan juga memberi jaminan dan kepastian agar kita tidak usah merepotkan diri mempersiapkan kata-kata pembelaan. Mengapa? Karena Tuhan sendiri akan memberikan secara langsung kata-kata berhikmat ke dalam hati dan budi kita. Kata-kata berhikmat itu akan membuat mati langkah para lawan yang menuduh dan membenci kita. Akhirnya, Tuhan Yesus juga masih memberi jaminan dan kepastian terakhir: para murid akan diserahkan dan bahkan dikhianati oleh orang-orang terdekat (orang tua, sanak saudara, dll), tetapi Tuhan menasihatkan agar kita tidak usah mencemaskan hal itu. Mengapa? Karena Tuhan memperhatikan kita. Bahkan ada jaminan janji bahwa kalau kita bertahan kita akan beroleh hidup.
BcE.Dan.5:1-6.13-14.16-17.23-28; MT Dan.3:62.63.64.65.66.67; Luk.21:12-19.
Hari ini ada Peringatan fakultatif St.Katarina dr Aleksandria. Mari kita mengenang dia dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini, melanjutkan apa yang kita dengar kemarin. Injil kemarin diakhiri dengan nubuat tentang tanda-tanda dahsyat dalam relasi antar bangsa dan juga tanda-tanda dahsyat di langit. Tetapi kata Yesus, sebelum semuanya itu terjadi, para murid akan ditangkap dan dianiaya. Mereka diadili oleh mahkamah agama. Mereka dijebloskan ke penjara. Mereka diseret ke hadapan penguasa politik. Alasan untuk semuanya itu hanya satu: karena nama Yesus. Tetapi Tuhan Yesus memberi kekuatan dan motivasi. Jangan terlalu takut dengan hal seperti itu, sebab hal bisa menjadi kesempatan untuk bersaksi lebih jauh dan lebih mendalam akan nama Yesus. Tuhan juga memberi jaminan dan kepastian agar kita tidak usah merepotkan diri mempersiapkan kata-kata pembelaan. Mengapa? Karena Tuhan sendiri akan memberikan secara langsung kata-kata berhikmat ke dalam hati dan budi kita. Kata-kata berhikmat itu akan membuat mati langkah para lawan yang menuduh dan membenci kita. Akhirnya, Tuhan Yesus juga masih memberi jaminan dan kepastian terakhir: para murid akan diserahkan dan bahkan dikhianati oleh orang-orang terdekat (orang tua, sanak saudara, dll), tetapi Tuhan menasihatkan agar kita tidak usah mencemaskan hal itu. Mengapa? Karena Tuhan memperhatikan kita. Bahkan ada jaminan janji bahwa kalau kita bertahan kita akan beroleh hidup.
Selasa, 24 November 2009
SELASA, 24 NOVEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Dan.2:31-45; MT Dan.3:57.58.59.60.61; Luk.21:5-11.
Hari ini ada Peringatan wajib Santo Andreas Dung Lac, Ignatius Delgado, Vinsensius Lim, Dominikus An-kham. Mereka ini adalah para martir dari Vietnam. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini berbicara tentang dua hal penting. Pertama, mengenai keruntuhan Bait Allah di Yerusalem. Kedua, mengenai permulaan penderitaan. Bait Allah di Yerusalem adalah sebuah bangunan yang indah, megah, dan sangat mahal. Banyak orang mengaguminya. Setiap tahun orang dari segala penjuru datang berziarah ke sana. Orang bermazmur melukiskan perjalanan dan rasa hati mereka ketika berjalan menuju Bait itu. Tetapi, Yesus mengatakan bahwa akan tiba saatnya bahwa semuanya itu akan dihancurkan. Yang menarik perhatian ialah bahwa ketika para murid bertanya tentang kapan hal itu akan terjadi, jawaban Yesus tampaknya mengkaitkan peristiwa itu dengan penderitaan yang akan dialami oleh para pengikutNya. Itulah sebabnya Yesus menasihatkan agar para muridNya itu waspada jangan sampai mereka disesatkan. Sebab pada saat itu akan muncul banyak orang yang mengaku atau menyatakan diri sebagai Yesus, tetapi para murid dinasihatkan agar jangan percaya begitu saja akan orang-orang seperti itu. Akan ada tanda yang dahsyat dalam relasi para bangsa, yaitu akan terjadi peperangan dan kekerasan, tetapi hendaknya hal itu jangan sampai sangat mencemaskan dan menakutkan para murid. Jadi, itulah yang menjadi nasihat bagi kita: kita harus tetap tenang dalam menghadapi dan mengarungi segala sesuatu.
BcE.Dan.2:31-45; MT Dan.3:57.58.59.60.61; Luk.21:5-11.
Hari ini ada Peringatan wajib Santo Andreas Dung Lac, Ignatius Delgado, Vinsensius Lim, Dominikus An-kham. Mereka ini adalah para martir dari Vietnam. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini berbicara tentang dua hal penting. Pertama, mengenai keruntuhan Bait Allah di Yerusalem. Kedua, mengenai permulaan penderitaan. Bait Allah di Yerusalem adalah sebuah bangunan yang indah, megah, dan sangat mahal. Banyak orang mengaguminya. Setiap tahun orang dari segala penjuru datang berziarah ke sana. Orang bermazmur melukiskan perjalanan dan rasa hati mereka ketika berjalan menuju Bait itu. Tetapi, Yesus mengatakan bahwa akan tiba saatnya bahwa semuanya itu akan dihancurkan. Yang menarik perhatian ialah bahwa ketika para murid bertanya tentang kapan hal itu akan terjadi, jawaban Yesus tampaknya mengkaitkan peristiwa itu dengan penderitaan yang akan dialami oleh para pengikutNya. Itulah sebabnya Yesus menasihatkan agar para muridNya itu waspada jangan sampai mereka disesatkan. Sebab pada saat itu akan muncul banyak orang yang mengaku atau menyatakan diri sebagai Yesus, tetapi para murid dinasihatkan agar jangan percaya begitu saja akan orang-orang seperti itu. Akan ada tanda yang dahsyat dalam relasi para bangsa, yaitu akan terjadi peperangan dan kekerasan, tetapi hendaknya hal itu jangan sampai sangat mencemaskan dan menakutkan para murid. Jadi, itulah yang menjadi nasihat bagi kita: kita harus tetap tenang dalam menghadapi dan mengarungi segala sesuatu.
Senin, 23 November 2009
SENIN, 23 NOVEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Dan.1:1-6.8-20; MT Dan.3:52.53.54.55.56; Luk.21:1-4.
Hari ini ada Peringatan fakultatif untuk Klemens I (Paus dan martir), Kolumbanus (Abas), Beato Mikhael Agustinus. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini terkenal karena mengisahkan persembahan janda miskin. Saya selalu membayangkan mungkin Tuhan Yesus terkenang akan ibuNya, janda di Nazaret, yang memberi dari kekurangan. Dalam injil ini, Tuhan Yesus mengkontraskan dua tindakan memberi. Pertama, memberi dari kelimpahan seperti yang dilakukan oleh orang kaya. Kedua, memberi dari kekurangan seperti yang dilakukan oleh si janda miskin. Dalam yang pertama, orang hanya memberi sebagian, mungkin bagian yang paling tidak berarti dari apa yang mereka miliki. Sedangkan dalam yang kedua, orang memberikan segala-galanya karena hanya itulah satu-satunya yang ia miliki. Tuhan Yesus mempunyai keberanian moral untuk mengecam praktek itu dan sekaligus memberi penilaian moral. Cara pemberian pun berbeda. Orang kaya cenderung suka pamer di dalam memberi bila perlu dengan publikasi media masa dan televisi. Orang miskin memberi dalam keheningan dan diam-diam. Pelajaran moral dari injil ini sangat banyak. Tetapi saya hanya menekankan satu hal yang amat sederhana. Kita harus belajar untuk memberi secara total kepada Allah. Semoga demikian adanya.
BcE.Dan.1:1-6.8-20; MT Dan.3:52.53.54.55.56; Luk.21:1-4.
Hari ini ada Peringatan fakultatif untuk Klemens I (Paus dan martir), Kolumbanus (Abas), Beato Mikhael Agustinus. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini terkenal karena mengisahkan persembahan janda miskin. Saya selalu membayangkan mungkin Tuhan Yesus terkenang akan ibuNya, janda di Nazaret, yang memberi dari kekurangan. Dalam injil ini, Tuhan Yesus mengkontraskan dua tindakan memberi. Pertama, memberi dari kelimpahan seperti yang dilakukan oleh orang kaya. Kedua, memberi dari kekurangan seperti yang dilakukan oleh si janda miskin. Dalam yang pertama, orang hanya memberi sebagian, mungkin bagian yang paling tidak berarti dari apa yang mereka miliki. Sedangkan dalam yang kedua, orang memberikan segala-galanya karena hanya itulah satu-satunya yang ia miliki. Tuhan Yesus mempunyai keberanian moral untuk mengecam praktek itu dan sekaligus memberi penilaian moral. Cara pemberian pun berbeda. Orang kaya cenderung suka pamer di dalam memberi bila perlu dengan publikasi media masa dan televisi. Orang miskin memberi dalam keheningan dan diam-diam. Pelajaran moral dari injil ini sangat banyak. Tetapi saya hanya menekankan satu hal yang amat sederhana. Kita harus belajar untuk memberi secara total kepada Allah. Semoga demikian adanya.
Langganan:
Postingan (Atom)