Rabu, 12 November 2008

SABDAMU TERANG HATIKU

Oleh: Fransiskus Borgias M (EFBE@fransisbm)

Mulai tahun liturgi yang akan datang saya akan membaktikan diri dan seluruh hidup saya untuk membuat renungan berdasarkan bacaan liturgi ekaristi dari hari ke hari. Saya mau melakukan sebuah eksperimen dalam dan dengan hidup saya, menyangkut beberapa hal. Pertama, menyangkut kemampuan saya untuk setia dan konsisten dengan upaya ini. Sebab hal itu tidak mudah. Itu berarti setiap hari saya harus membaca bacaan ekaristi dan membuat renungan berdasarkan hal itu.
Kedua, saya juga ingin tahu insight apa yang akan saya peroleh setelah semua eksperimen ini berhasil saya lakukan. Sebab saya sangat yakin bahwa dengan merenungkan firman Tuhan dari hari ke hari, pasti ada efek tertentu bagi hidup saya secara pribadi. Jadi, upaya ini lebih dimaksudkan untuk diri saya sendiri. Tetapi kalau ada yang mau menimba juga, saya tidak keberatan sama sekali.
Ketiga, saya ingin membangun kesadaran baru dalam hidup saya sendiri, yaitu kesadaran untuk mulai hidup dalam terang sabda Tuhan. Itu bukan berarti bahwa selama ini saya tidak pernah hidup dari firman Tuhan. Saya sudah hidup dari firman Tuhan selama ini, tetapi tidak ada upaya sistematis untuk merenungkannya secara lebih ilmiah dan bertanggung-jawab. Dengan kata lain, ini adalah sebentuk upaya saya untuk mempertanggung-jawabkan praksis iman dan moral saya di hadapan tahta akal budi saya sendiri dan juga di hadapan orang-orang lain.
Itulah sebabnya saya memberi judul blog baru saya ini dengan judul dalam bahasa Yunani: logos estin phos, firman adalah terang atau cahaya. Firman itulah yang menjadi terang hidupku, tetang bagi hatiku. Itulah yang menjadi harapan dasar saya. Hidup dari dan berdasarkan firman Allah. Sebab saya sangat yakin bahwa orang yang menjadikan firman Allah sebagai terang hidupnya, orang itu akan menjadi bagaikan pokok yang tumbuh di tepi sungai. Karena itu ia tidak akan pernah berkekurangan, ia tidak akan pernah mengalami kekeringan, ia tidak akan pernah mengalami masa-masa sulit. Daunnya akan senantiasa hijau permai, dan bunganya pun akan senantiasa indah merona. Akan ada banyak burung-burung dan kupu-kupu yang datang bersarang atau sekadar hinggap di dedaunannya.

Bandung, 13 November 2008.
Fransiskus Borgias M.

Tidak ada komentar: