Selasa, 20 Januari 2009

RABU, 21 JANUARI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

Bc.E. Ibr.7:1-3.15-17; Mrk.3:1-6.

Hari ini pesta Sta.Agnes, martir dan perawan. Sekaligus hari ini hari keempat pekan doa sedunia. Injil hari ini lebih lanjut membentangkan revolusi Kristiani awal (purba), berupa koreksi penghayatan dan pelaksanaan Sabat yang lebih manusiawi. Legalisme yang kaku telah mengakibatkan kekakuan yang mematikan dalam tafsir dan pelaksanaan Sabat. Seakan yang dilarang pada Sabat itu adalah semua perbuatan. Maka Yesus menantang: apa yang dilarang pada Sabat? Berbuat baik, ataukah berbuat jahat? Tentu yang dilarang ialah berbuat jahat (yang juga berlaku untuk semua hari lain). Tidak dilarang sama sekali untuk berbuat baik. Tetapi akibat legalisme yang kaku, perbuatan baik bisa menjadi jahat atau dosa, hanya karena dan kalau dilakukan pada Sabat. Yesus mengoreksi itu. Maka Ia berani menyembuhkan orang pada hari Sabat. Revolusioner dan reaksioner. Bac.I menampilkan satu hal yang amat sulit, yaitu gambaran tentang Melkisedek, sang raja kebenaran, raja damai sejahtera, raja Salem. Ia adalah sang imam agung abadi. Menurut keyakinan kita, Yesuslah imam agung itu. Ia berkuasa atas sabat. Itu sebabnya Ia menyembuhkan orang pada sabat. Tentu orang marah dan mau membunuh dia. Tetapi itu risiko.

Tidak ada komentar: