BcE: 1Yoh.5:14-21; Yoh.3:22-30.
Sabtu 03 Januari silam, saya sudah menyinggung sebagian kecil dari pesan yang sebenarnya muncul hari ini. Injil hari ini lagi-lagi mementaskan kerendahan hati Yohanes. Di sini Yohanes menempatkan Yesus pada posisi yang tinggi di atas dirinya sendiri. Ketika terjadi perselisihan di antara para murid Yohanes mengenai baptis yang diberikan Yesus, dan ternyata Yesus juga diikuti banyak orang, Yohanes dengan rela dan lega mengatakan bahwa dirinya bukanlah Mesias. Ia hanya diutus untuk mendahului Mesias itu. Dan sekarang Mesias itu sudah datang. Maka ia bersedia mundur dari panggung. Dengan jiwa besar Yohanes menyatakan kesediaannya untuk mundur dari panggung itu dalam ucapannya yang terkenal, yang dewasa ini menjadi salah satu ideal spiritualitas kemuridan Kristiani. Demikian katanya: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Luar biasa teladan ini. Tidak mudah bagi kita untuk bisa sampai ke tingkat kematangan rohani seperti itu. Apalagi situasi di sekitar kita justru lebih banyak contoh yang mau menonjolkan diri sendiri terutama dalam situasi menjelang pemilu legislatif dan pilpress ini. Dunia seakan harus berpusat pada aku saja. Maka mari kita mengikuti teladan Yohanes ini dan dengan tekun-setia mengikuti Yesus, supaya kita mengenal Yang benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal (ay.20 Bac.I).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar