Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE: Ibr.9:2-3.11-14; Mrk.3:20-21.
Hari ini pesta Sto.Fransiskus dari Sales. Hari ini juga hari ketujuh dalam Pekan Doa Sedunia. Dalam Injil hari ini lagi-lagi kita membaca tentang popularitas Yesus dan terutama tentang dampaknya. Popularitas Yesus semakin meningkat. Maka orang banyak datang mengerumuni Dia. Situasi menjadi begitu sulit. Seluruh waktu dipakai hanya untuk pewartaan (bekerja). Untuk makan saja (urusan pribadi) sudah tidak sempat lagi. Ternyata keadaan ini disikapi dengan banyak cara. Salah satunya ialah cara yang ditempuh oleh sanak keluarga Yesus sendiri. Mereka cemas dengan semua perkembangan yang dianggap tidak wajar itu. Maka, dengan alasan Ia tidak waras, mereka datang mengambil Dia. Tetapi sesungguhnya mereka ada di bawah tekanan para penguasa yang menganggap Yesus sudah kerasukan setan. BacI belum henti-hentinya memuja Yesus sebagai imam besar. Berbeda dengan sanak keluarganya dalam Injil yang takut, Bac.I menegaskan martabat luhur imam Agung Yesus Kristus. Imam Agung ini sangat berdaya untuk mendatangkan kesembuhan dan penyelamatan. Ia “....akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.” Luar biasa bukan?
BcE: Ibr.9:2-3.11-14; Mrk.3:20-21.
Hari ini pesta Sto.Fransiskus dari Sales. Hari ini juga hari ketujuh dalam Pekan Doa Sedunia. Dalam Injil hari ini lagi-lagi kita membaca tentang popularitas Yesus dan terutama tentang dampaknya. Popularitas Yesus semakin meningkat. Maka orang banyak datang mengerumuni Dia. Situasi menjadi begitu sulit. Seluruh waktu dipakai hanya untuk pewartaan (bekerja). Untuk makan saja (urusan pribadi) sudah tidak sempat lagi. Ternyata keadaan ini disikapi dengan banyak cara. Salah satunya ialah cara yang ditempuh oleh sanak keluarga Yesus sendiri. Mereka cemas dengan semua perkembangan yang dianggap tidak wajar itu. Maka, dengan alasan Ia tidak waras, mereka datang mengambil Dia. Tetapi sesungguhnya mereka ada di bawah tekanan para penguasa yang menganggap Yesus sudah kerasukan setan. BacI belum henti-hentinya memuja Yesus sebagai imam besar. Berbeda dengan sanak keluarganya dalam Injil yang takut, Bac.I menegaskan martabat luhur imam Agung Yesus Kristus. Imam Agung ini sangat berdaya untuk mendatangkan kesembuhan dan penyelamatan. Ia “....akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.” Luar biasa bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar