Minggu, 11 Januari 2009

SELASA, 06 JANUARI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE: 1Yoh.4:7-10; Mrk.6:34-44.

Banyak orang mengikuti Yesus. Ia berbelas kasih kepada mereka. Ada banyak orang bingung yang sedang mencari pemimpin, tokoh anutan. Yesus mengamongi mereka. Ketika mereka lapar, Ia memberi mereka makan. Ini salah satu panggilan sosio-etis kita sebagai orang Kristiani: memberi makan orang yang lapar. Tugas memberi makan ini sama dengan tugas berbagi. Jangan makan sendiri. Jangan kenyang sendiri. Sebab jahat sekali orang yang hanya mau makan dan kenyang sendiri. Ingat bahwa the stomach cannot wait. Kalau perut sudah marah, akan ada situasi yang tidak nyaman dalam masyarakat. Bac.I adalah ajakan untuk saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah yang adalah kasih. Kalau kita tidak mengasihi, maka kita tidak mengenal Allah. Wujud kongkret kasih itu ialah perhatian terhadap sesama, yang bingung, yang seperti domba yang tidak bergembala, yang terancam kelaparan. Pesannya jelas: Kalau kita yakin berasal dari Allah, berbuatlah seperti Allah juga yaitu mengasihi, dan mengasihi itu harus nyata, harus tampak dalam perbuatan nyata, tampak dalam kerelaan memberi per-hati-an, memberi hati kepada sesama.

Tidak ada komentar: