Minggu, 11 Januari 2009

SENIN, 29 DESEMBER 2008

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M (EFBE@fransisbm)

BcE: 1Yoh.2:3-11; Luk.2:22-35. Pada hari ini kita mempunyai dua pesta, yaitu pesta Tomas Becket (martir), dan juga kita mempunyai pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Itu tidak lain berarti sunat, sebab setiap anak sulung Israel adalah untuk Allah. Perhatikan baik-baik bahwa persembahan yang dibawa Maria dan Yusuf adalah persembahan sederhana saja. Perhatikan juga dengan baik bahwa ketika hal itu terjadi, hadir juga di Bait Allah di Yerusalem dua tokoh, yaitu Simeon dan Hana. Tetapi hari ini kita hanya baca tentang Simeon saja. Ia menjadi terkenal karena kidungnya yang sangat indah dan menyentuh. Mungkin itu sebabnya kidung ini selalu dipakai dalam doa malam (completorium) ketika kita menyerahkan Roh kita kepada yang empunya roh itu. Ayat 29 dari injil adalah sangat terkenal, sebab di sana kita baca nubuat Simeon bahwa Anak itu akan menjadi tanda perbantahan, sign of contradiction. Ia akan hadir bagai pedang. Itu tidak lain berarti bahwa kehadiranNya adalah suatu kehadiran yang menantang, kehadiran yang menggugat, sekaligus menggugah pikiran banyak orang. Semoga kita tertantang juga. Semoga kita juga berani menjadi sign of contradiction.

Tidak ada komentar: