Jumat, 13 Februari 2009

SABTU 14 FEBRUARI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)

BcE: Kej.3:9-24; Mzm.90:2.3-4.5-6.12-13; Mrk.8:1-10.

Injil hari ini berkisah tentang Yesus memberi makan empat ribu orang. Dikisahkan bahwa ada banyak orang datang mendengar Yesus. Itu terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Itu yang menyebabkan Yesus merasa kasihan kepada mereka. Yesus tergerak oleh belas kasihan, oleh misericordia. Hatinya menjadi perih dan pedih melihat mereka yang begitu banyak dan setia mendengarkan pengajaranNya. Mereka tidak peduli akan lapar. Seakan-akan mereka lupa akan lapar karena mendengarkan ajaran Yesus. Dalam situasi seperti itulah terjadi sebuah mukjizat yang menyebabkan mereka semua bisa makan sampai kenyang. Sumber daya yang ada pada para murid, tujuh roti dan beberapa ikan kecil, oleh Yesus dibagikan. Itulah tindakan Yesus, memprakarsai sebuah tindakan berbagi. Setelah langkah awal berbagi itu mulai terjadi, maka terjadilah mukjizat itu. Orang makan sampai kenyang, bahkan ada sisa. Memang kalau orang berbagi maka orang akan menjadi kenyang. Kalau tidak berbagi maka orang akan kenyang sendiri dan masih ada orang yang kelaparan. Tetapi dengan berbagi semua orang bisa makan sampai kenyang. Agak sulit dicari kaitannya dengan Bac.I. Di sana dikisahkan akibat dosa yang dilakukan manusia. Manusia saling menuduh, saling melempar tanggung-jawab. Manusia terkutuk, diusir keluar dari taman Eden. Mereka harus bersusah payah untuk bekerja agar bisa hidup. Akan ada permusuhan antara ular dan manusia, bahkan antara manusia dan tanah. Sebuah pembalikan total dari suasana Firdausi. Mukjizat Yesus secara sekilas memberi gambaran terpulihkannya situasi firdausi itu. Dan itu hanya mungkin karena hati Yesus tergerak oleh belas kasih, oleh misericordia. Misericordia itu menjadi medium shalom.


Tidak ada komentar: