Rabu, 24 Juni 2009

KAMIS, 25 JUNI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Kej.16:1-12.15-16; Mzm.106:1-2.3-4a.4b-5; Mat.7:21-29.

Injil hari ini menawarkan kepada kita beberapa hal menarik. Pertama, mengenai kriteria selamat. Ternyata kriterianya bukan kriteria kultik-religius (berdoa, menyerukan nama Tuhan), melainkan kriteria etik (melakukan kehendak Bapa). Pengakuan Tuhan pada hari akhir nanti, tidak ditentukan oleh kriteria kultik-doktriner, melainkan oleh kriteria etik-perbuatan. Kedua, injil melukiskan dua macam dasar untuk fondasi rumah. Fondasi batu, fondasi pasir. Tentu fondasi batu jauh lebih kuat dari pada fondasi pasir. Apabila ada badai pencobaan, rumah (iman) yang dibangun di atas landasan kokoh mampu bertahan dari pelbagai terpaan. Sebaliknya, rumah yang dibangun di atas pasir tidak mampu bertahan. Begitu banjir bandang cobaan iman datang, rumah itu hancur berantakan. Pengajaran Yesus dalam kedua hal di atas tadi, sangat kuat dan menarik. Tidak mengherankan bahwa banyak orang terkagum-kagum mendengar ajaranNya. Mereka merasakan adanya wibawa dan kuasa yang keluar dari dan bersama ucapanNya. Di hadapan pelukisan injil Mateus seperti itu tentang Yesus, kita sebagai pembaca/pendengar dikondisikan untuk memilih sikap yang tepat: mengagumiNya dan mengikutiNya? Atau sebaliknya, kita menutup mata hati kita dan tidak mau mendengar apa yang Ia sampaikan atau ajarkan.

Tidak ada komentar: