Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Kej.19:15-29; Mzm.26:2-3.9-10.11-12; Mat.8:23-27.
Liturgi kita menyebutkan bahwa hari ini ada Peringatan fakultatif para Martir Pertama di Roma. Walau tidak disebutkan namanya, marilah kita kenang hidup dan iman mereka. Beberapa lembaga hidup bakti Fransiskan punya peringatan fakultatif Beato Raymundus Lullus; dikenal juga Ramon Lull. Orang ini dikenal sebagai salah satu pemikir yang coba menjembatani dialog antar Kristianitas dan Islam di Spanyol dalam krisis relasi pasca reconquista. Injil hari ini amat singkat. Ia berkisah tentang angin ribut di danau yang diredakan. Ada beberapa cara memahami dan menafsirkan teks ini. Pertama, teks ini adalah sebuah perwahyuan. Yesus sebagai Tuhan mempunyai kuasa atas alam. Bahkan beberapa daya destruktif alam pun tunduk kepada perintahNya. Kedua, teks ini bisa dipahami secara alegoris. Mungkin ini yang paling populer dan terkenal. Ada beberapa unsur yang dapat dialegorisasi. Laut adalah lambang pergulatan medan hidup. Perahu adalah lambang gereja. Memang perahu/bahtera sebagai lambang gereja adalah sesuatu yang amat tua usianya dalam sejarah dan tradisi gereja, khususnya patristik. Angin ribut di danau, adalah lambang pelbagai persoalan dan pencobaan hidup. Perahu iman dan gereja kita di tengah dunia ini harus mengarungi hidup. Tetapi ada badai. Namun dalam Tuhan Yesus, semuanya bisa diatasi. Saya teringat akan sebuah ucapan bijak: Tuhan tidak pernah menjanjikan laut yang tenang untuk kita arungi, melainkan tibanya kita di pelabuhan yang aman sentosa.
Selasa, 30 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar