Jumat, 24 Juli 2009

RABU, 22 JULI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Kid.3:1-4a atau 2Kor.5:14-17; Mzm.63:2.3-4.5-6.8-9; Yoh.20:1-2.11-18
.

Hari ini ada peringatan Santa Maria Magdalena. Ada beberapa lembaga hidup bakti yang mempunyai pesta khusus juga. Mari kita juga mengenangkan dia dalam hidup dan doa kita. Teks Injil hari ini, sangat saya sukai karena melukiskan satu perjumpaan dan kesaksian unik. Maria pergi ke makam Yesus dan melihat makam itu sudah terbuka. Simpulan dia hanya satu: ada orang yang telah mencuri jenazah Yesus dari sana. Maka ia pun menangis. Ketika ia sedang menangis, seseorang mendatangi dia dan bertanya: mengapa engkau menangis? Lalu terjadilah dialog cukup panjang antara keduanya. Dialog itu bermuara pada sapaan nama Maria oleh Yesus. Ketika nama itu terucap, Maria langsung mengenal suara sang Guru. Sang Gembala juga tidak pernah lupa akan nama masing-masing dombaNya. Berbeda dengan injil sinoptik, Maria datang ke makam bukan untuk mengurapi jenazah Yesus, sebab hal itu sudah dilakukan sebelum pemakaman. Maka pasti ada alasan lain ia datang. Menurut saya, alasan itu, ialah karena cinta. Ia datang karena cinta dan mau melihat orang yang dicintainya itu ke tempat di mana ia hilang untuk terakhir kalinya. Itu hal biasa dalam hidup manusia. Maka ketika ia disapa Tuhan, ia masih belum bisa mengenal sepenuhnya karena matanya berkaca-kaca. Ia baru bisa mengenal bukan dengan melihat, melainkan karena dan dengan mendengar namanya disebut. Ini sangat penting bagi kita. Kita percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar. Ini sebuah tema penting dalam injil Yohanes. Mari kita coba beriman bukan karena melihat melainkan karena mendengarkan.

Tidak ada komentar: