Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Hag.2:1b-9; Mzm.43:1.2.3.4; Luk.9:18-22.
Injil hari ini berbicara tentang pelbagai ragam Kristologi dalam Perjanjian Baru. Jadi, ternyata dalam Perjanjian Baru pun terdapat beragam kristologi. Kristologi itu tidak serba tunggal, melainkan jamak (plural). Kejamakan kristologi itu tampak dalam dialog yang terjadi antara Yesus dan para murid. Dalam teks singkat itu, kita temukan empat Kristologi. Yang menarik ialah bahwa tidak satupun dari visi kristologis itu yang ditolak atau dikecam Yesus. Ia membiarkan itu semua berada di sana, dan bahkan dibiarkan hidup. Tetapi itu adalah pendapat dan anggapan orang banyak di luar sana. Memang mudah menjawab apa pendapat orang lain. Tetapi ketika para murid itu ditanya langsung tentang pendapat mereka sendiri, mereka sejenak kebingungan dan seperti tidak berani menjawab. Di tengah situasi kebingungan dan ketakutan itu, Petrus tampil ke depan memberikan jawabannya. Pengakuan Petrus itu sangat eksistensial dan fundamental dalam penghayatan iman Kristiani. Tetapi dalam pembacaan saya, pengakuan ini seperti dimentahkan lagi oleh dua hal: pertama, oleh pelarangan agar hal itu tidak diberitahu kepada orang lain, kepada orang banyak. Kedua, nubuat tentang derita yang bakal diderita oleh Anak Manusia. Jelas di sini ada sebuah paradoks. Tetapi itu adalah sesuatu yang biasa dalam penghayatan hidup iman. Semoga kita juga mampu menerima dan menghayati banyak paradoks dalam hidup iman kita sendiri, mampu mengambil sikap seperti Nicolaus dari Cusanus: coincindentia oppositorum. Semoga demikian adanya.
Minggu, 18 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar