Minggu, 18 Oktober 2009

RABU, 23 SEPTEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Ezr.9:5-9; MT.Tb.13:2.3-4a.4bcd.5.8; Luk.9:1-6.


Pada hari ini ada peringatan wajib untuk Padre Pio dari Pietrelcina, yang diperingati oleh beberapa lembaga hidup bakti. Mari kita mengenang dia dalam hidup dan doa kita pada hari ini. Injil hari ini berbicara tentang peristiwa pengutusan keduabelas murid. Selama ini mereka telah dipanggil untuk hidup bersama dengan Yesus. Hidup bersama itu telah membawa mereka kepada pengenalan secara intensif dan personal akan Yesus. Dari konteks itulah, kini mereka diutus. Untuk itu mereka diberi daya kekuasaan. Mereka diutus untuk melaksanakan dua tujuan (itulah yang menjadi tugas utama mereka): yaitu mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan orang sakit. Dalam melaksanakan tugas itu, mereka harus pergi dengan tangan kosong, mereka tidak boleh membawa apa-apa, termasuk semua simbol-simbol kemapanan, seperti kantong uang, makanan, dll. Dalam hal ini mereka diandaikan sungguh-sungguh mengandalkan penyelenggaraan kasih Allah semata-mata. Dalam melaksanakan tugas itu mereka juga diharuskan untuk bersikap ramah tamah dan rendah hati. Jika mereka tidak diterima, maka jangan sampai melakukan pemaksaan. Kalau tidak diterima, maka dengan jiwa besar dan rendah hati mereka harus pergi saja dari sana dan pergi kepada orang atau kelompok lain. Saya kira hal itu masih tetap berlaku juga dewasa ini dalam konteks kita. Tidak boleh lagi ada pemaksaan di dalam pewartaan firman dan nama Yesus. Paling baik ialah mewartakan nama itu melalui perbuatan dan teladan hidup. Mungkin cara inilah yang kiranya paling efektif untuk dijalankan. Selamat mencoba. Semoga sukses selalu di dalam Tuhan.

Tidak ada komentar: