Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Yes.52:7-10; Mzm.98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ibr.1:1-6; Yoh.1:1-18 (1-5.9-14).
(Misa Siang, di atas jam 8 sampai jam 10 atau 12).
Bc.I berkisah tentang Tuhan yang menyelamatkan Sion. Tindakan itu mendatangkan sukacita besar bagi umatNya. Hal itu diwartakan dari atas gunung. Warta itu mendatangkan sukacita, kedamaian, kesentosaan. Tuhan menyelamatkan umatNya dan hal itu dipersaksikan oleh seluruh bumi. Bc.II berkisah tentang salam damai sejahtera Allah yang menyertai kita. Kehadiran damai itu memunculkan rasa syukur (eucharistia). Eucharistia itu semakin menjadi-jadi tatkala mendengar kasih yang hidup di kalangan umat, tentang iman akan Yesus Kristus yang tumbuh dan hidup di kalangan umat. Injil berkisah tentang cahaya yang terbit dalam kegelapan, yang dipersaksikan Yohanes (1-5). Juga berkisah tentang sabda menjadi daging, verbum caro factum est. Firman Allah, kalimat Allah, datang dan berdiam di tengah kita. Ini teologi kehadiran, teologi penyertaan. Kalau Mateus mempunyai Imanuel, Yohanes berteologi tentang kehadiran, sebab dalam bahasa Yunani, istilahnya ialah “Ia membangun kemahnya di antara kita.” Kehadiran yang menyelamatkan. Firman itu sudah berada sebelum segala abad (praeksistensi). Bahkan Ia juga terlibat dalam karya penciptaan.
Minggu, 15 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar