Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
PENELITI CCRS (Center for Cultural and Religious Studies) FF-UNPAR Bandung.
BcE. Kel.3:1-8a,13-15; Mzm.103:1-2,3-4,6-7,8-11; 1Kor.10:1-6,10-12; Luk.13:1-9.
Injil hari ini berbicara tentang dua hal. Pertama, tentang dosa dan pertobatan. Kedua, tentang pohon ara. Inilah satu-satunya tempat dalam injil di mana Pilatus dilukiskan di luar konteks kisah sengsara. Dalam Kisah sengsara, Pilatus dilukiskan lemah. Di sini ia orang kejam. Pelajaran yang ditarik Yesus dari peristiwa yang dikisahkan para murid ini ialah Yesus mampu melepaskan derita manusia dari penilaian salah, entah itu sebagai hukuman dari para dewa, atau akibat dari perilaku salah yang tidak diketahui. Menurut Yesus, derita itu menimpa orang baik maupun orang jahat. Setiap manusia adalah pendosa, oleh karena itu setiap manusia memerlukan pertobatan dan penebusan. Nasib malang seseorang bukan pertanda atau petunjuk kesalahan moralnya. Itu yang pertama. Yang kedua berbicara tentang pohon ara. Hidup dalam pertobatan harus mendatangkan hasil nyata. Itu yang mau disampaikan di sini. Allah tidak akan membiarkan orang yang berjuang untuk kembali kepada Dia, menjadi sia-sia. Pohon ara yang tidak berbuah itu mencirikan nilai dari seorang pendosa di hadapan pandangan Allah, yaitu sebagai orang yang tetap bernilai dan karena itu tetap diberi kesempatan sekali lagi dan bahkan mungkin terus menerus. Bac.I mengisahkan kepada kita tentang rencana Allah membebaskan Israel dari Mesir. Tentu itu dimaksudkan untuk membuahkan hasil yang baik dalam situasi dan kondisi kebebasan, walau hal itu tidak selalu berjalan mulus dan lancar dan mudah. Selalu ada tantangan. Bac.II sangat indah: Israel sebagai peringatan. Perjalanan Israel di gurun ditandai oleh banyak pembangkangan, sungut-sungut, protes, pemberontakan. Paulus menghendaki agar kita, sebagai Israel baru, menghindari itu semua agar seluruh proses kehidupan dapat berlangsung dengan baik, dan bisa menghasilkan buah yang lebih baik dan berlimpah. Semoga demikian.
SIS B
CCRS FF-UNPAR BANDUNG.
Minggu, 17 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar