OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
DOSEN DAN PENELITI CCRS (Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. 1Sam.1:1-18; Mzm.116:12-13,14,17,18-19; Mrk.1:14-20.
Injil hari ini menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, warta Yesus tentang Kerajaan Allah yang sudah dekat. Ada dua tuntutan untuk menyongsong datangnya kerajaan itu: kita harus bertobat dan juga percaya. Kedua, pemanggilan murid-murid yang pertama. Perhatikan baik-baik, Yesus memanggil para muridNya dari tengah kesibukan mereka. Mereka dipanggil dari dalam konteks kesibukan pekerjaan mereka. Jadi, panggilan itu bukan sekadar sebuah peristiwa rohani, semacam wahyu dalam mimpi, atau seperti pulung, melainkan terjadi dalam rutinitas keseharian. Ketiga, menarik juga kalau kita mengamati struktur kata-kata yang dipakai dalam pemanggilan itu. Mula-mula mereka dipanggil: “Mari!”. Tetapi mereka dipanggil untuk menjalankan tugas tertentu. Tugas paling pertama ialah tugas mengikuti Yesus (sebagai murid: Ikutlah Aku). Ini paling mendasar: kita dipanggil menjadi murid dan selamanya akan menjadi murid (tidak pernah tamat). Tugas kedua, dijadikan penjala manusia. Tugas ang kedua, kiranya mengalir dari atau berakar pada yang pertama. Keempat, menarik juga kalau kita mengamati reaksi atau tanggapan mereka yang dipanggil menjadi murid. Perhatikanlah: Tanpa bersoal-jawab, mereka spontan meninggalkan perlengkapan kerja mereka, lalu mengikuti Tuhan. Itu dalam konteks pemanggilan pertama. Dalam konteks pemanggilan kedua, lebih menarik lagi. Ketika mereka dipanggil Tuhan, secara spontan mereka meninggalkan keluarga mereka (terwakili ayah). Memang tanggapan terhadap panggilan Tuhan harus spontan. Refleksi dan permenungan memang perlu, tetapi bisa juga menjadi rintangan. Orang bisa lupa dan asyik dalam kesibukannya. Jadi, Tuhan datang mewartakan Kerajaan Allah; kita dituntut untuk bertobat dan percaya. Semoga kita siap menjadi pewarta Injil jika Tuhan memanggil kita melakukan tugas itu.
Senin, 10 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar