Kamis, 21 Mei 2009

MINGGU, 05 JULI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE. Yeh.2:2-5; Mzm.123:1-2a.2bcd.3-4; 2Kor.12:7-10; Mrk.6:1-6.


Injil hari ini berkisah tentang salah satu pengalaman pahit Yesus, yaitu ditolak di Nazaret. Pernahkah kita mempunyai pengalaman ditolak? Semoga tidak pernah. Kalau pernah, saya hanya mengingatkan betapa menyakitkan pengalaman ditolak itu. Apalagi yang menolak ialah orang-orang sekampung dengan kita, orang-orang yang kita harapkan membantu dan mendukung kita. Yesus mengalami hal itu secara tragis. Orang-orang sekampungnya, yang semula takjub dan kagum melihat dan mendengar Yesus, akhirnya mulai mempertanyakan diri Yesus itu. Mereka tidak bisa merasakan ada yang sesuatu yang sangat istimewa dengan Dia. Bahkan ada tuduhan miring juga tentang Dia. Juga bahkan mereka cenderung meremehkan Dia, karena mereka merasa mengenal siapa orang-orang yang menjadi sanak keluarga Yesus. Jadi, Yesus diremehkan karena Ia terlalu dekat dengan mereka. Akibatnya Yesus tidak sempat melakukan karya-karya ajaib di tempat asalnya. Kiranya itu adalah sebuah akibat yang serba wajar saja. Memang ada bahaya bahwa relasi yang terlalu dekat bisa juga membuat orang cenderung menganggap subjek dalam relasi itu menjadi serba biasa-biasa saja. Biarpun Nazaret menolak Yesus, tetapi mereka kiranya sudah tahu bahwa ada sesuatu yang luar biasa dengan Yesus itu: Ada suatu kehadiran ajaib dalam dan melalui Yesus itu. Yesus memang datang untuk menyampaikan satu karya agung (Bac.I). Mungkin kita juga sebagai para pengikut Yesus akan mengalami penolakan juga dalam hidup ini. Kalau hal itu terjadi, hendaknya kita selalu ingat akan nasihat Paulus ini: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (Bac.II). Semoga kita bisa merasakan dan mengalami arti penting dan mendalam dari perkataan Paulus ini.


Rabu, 20 Mei 2009

SABTU, 09 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE. Kis.13:44-52; Mzm.98:1.2-3ab.3cd-4; Yoh.14:7-14.


Hari ini ada pesta fakultatif Beato Maria Kataria dari Santo Agustinus, dan juga Santa Katarina dari Bologna. Injil hari ini mementaskan beberapa hal penting. Pengenalan akan Yesus adalah juga berarti pengenalan akan Bapa. Melihat Yesus juga serentak berarti melihat Bapa. Sebab Yesus dan Bapa itu satu adanya. Ternyata Filipus masih belum mengerti juga, sehingga ia bertanya tentang Bapa itu. Maka sekali lagi Yesus menjawab dengan menekankan fakta yang sudah terungkap sebelumnya: Siapa melihat Yesus juga sudah serentak berarti melihat Bapa. Sebab Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku. Lagipula Yesus tidak mengajar dari dan berdasarkan diriNya sendiri, melainkan Berdasarkan Bapa yang berdiam dalam diriNya. Relasi kepercayaan itu bisa mendorong orang untuk taat melakukan pekerjaan yang ditugaskan Yesus. Akhirnya Yesus berjanji perihal pengabulan permohonan yang dilambungkan atas namaNya kepada Bapa. Pengabulan permohonan itu dimaksudkan sebagai AMDG.

JUM'AT, 08 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE. Kis.13:26-33; Mzm.2:6-7.8-8.10-11; Yoh.14:1-6.


Hari ini ada pesta wajib SP.Maria, Bunda dan Pengantara Segala Rahmat. Beberapa kongregasinya merayakannya sebagai hari raya. Injil hari ini menampilkan salah satu wahyu besar dan fundamental dalam injil Yohanes. Yesus mulai dengan melukiskan tentang Rumah Bapa: di sana ada banyak tempat tinggal. Suatu keluasan spasial yang dipakai untuk melukiskan secara metaforis surga. Tidak lama lagi Yesus akan pergi ke sana. Tetapi Ia pergi untuk menyiapkan tempat, sebab Ia akan datang kembali untuk membawa para murid ke sana juga. Agar mereka selalu bisa berada bersama. Tomas bertanya tentang jalan ke rumah Bapa dan ke Bapa itu sendiri. Dalam jawabanNya, Yesus mewahyukan diri sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Orang hanya bisa sampai kepada Bapa melalui Yesus. Yesuslah jalan satu-satunya kepada Bapa. Semoga kita bisa menerima hal itu sebagai sebuah kebenaran iman.

KAMIS, 07 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE. Kis.13:13-25; Mzm.89:2-3.21-22.25.27; Yoh.13:16-20.


Hari ini ada pesta Marie-Louise dari Yesus. Ada yang merayakannya sebagai hari raya. Ada beberapa hal menarik yang kita dengar dari injil hari ini. Pertama, dalam penggal teks sebelum injil yang dibacakan hari ini ada kisah pembasuhan kaki para murid. Sang guru melayani murid. Guru memberi teladan saling melayani, kerendahan hati. Kedua, lalu menyusul perintah dan kewajiban untuk saling membasuh kaki. Itu harus dilakukan. Sebab hamba tidak lebih tinggi dari tuan, dan utusan tidak lebih tinggi dari yang mengutus. Artinya kalau tuan dan guru sudah memberi contoh pelayanan dan sikap rendah hati, apa lagi mereka yang disebut murid atau hamba. Betapa mereka harus lebih rela dan sadar lagi untuk saling melayani. Kalau ini semua sudah diketahui, dipahami dan dilaksanakan, maka itu akan mendatangkan kebahagiaan. Lalu secara sekilas Yohanes menyinggung tentang nubuat drama pengkhianatan Yudas atas diri Yesus. Nubuat itu disampaikan agar para murid mengenal siapa Yesus itu.


RABU, 06 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE. Kis.12:24-13:5a; Mzm.67:2-3.5.6.8; Yoh.12:44-50.


Hari ini adalah pesta Santo Dominikus Savio. Ada beberapa hal yang diungkapkan dalam injil hari ini. Pertama, soal relasi percaya dan melihat. Percaya pada Yesus berarti percaya pada Bapa yang mengutusNya. Lalu melihat Yesus juga berarti melihat Bapa yang mengutusNya. Wahyu Yesus tentang diriNya sebagai terang. Ia datang membawa terang agar dunia tidak hidup dalam kegelapan. Kedatangan Yesus harus ditanggapi dengan sikap iman (kepercayaan). Kalau orang tidak percaya, maka firman Yesus itu yang akan menghakimi Dia. Yesus mengatakan bahwa ini semua tidak main-main. Karena Yesus sangat yakin bahwa Ia diutus oleh Bapa di surga. Yesus mengatakan semuanya ini karena Ia mendapat perintah dari Bapa. Yesus juga sangat yakin bahwa semua perintah Bapa itu adalah hidup kekal. Maka menyampaikan perintah Bapa berarti menawarkan hidup kekal kepada dunia. Semoga kita didapati layak menanggapi warta itu dan layak menerima atau masuk ke dalam hidup kekal.


SELASA, 05 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE.Kis.11:19-26; Mzm.87:1-3.4-5.6-7; Yoh.10:22-30.


Hari ini adalah pesta Beato Vincent Soler, Santo Angelus. Injil hari ini mementaskan beberapa hal penting. Pertama, ada pertanyaan orang Yahudi tentang identitas Yesus. Sebab mereka masih bimbang dan ragu dalam mengambil sikap terhadap Yesus. Itu sebabnya mereka bertanya: siapa sebenarnya identitas Yesus itu. Lalu Yesus tidak mengatakan apa-apa lagi sebagai jawaban, melainkan Ia hanya merujuk pada semua perbuatanNya yang agung yang telah Ia kerjakan selama ini. Tetapi ternyata orang Yahudi tidak mau atau tidak bisa percaya. Yesus tidak heran dengan hal itu, karena mereka tidak termasuk kawanan domba Yesus. Sebab kawanan domba Yesus pasti mengenal Yesus, dan Yesus pun mengenal domba-dombaNya. Karena ada relasi saling kenal, maka mereka mudah mengikuti Yesus. Dan itulah pangkal hidup sejati, hidup bahagia di dalam Yesus. Dan itu semua diperoleh Yesus dari BapaNya, yang memberikan semuanya kepada Yesus. Itu semua terjadi, karena misteri persatuan Bapa dan Putera: Aku dan Bapa adalah satu. Ini salah satu segi dari misteri Allah Tritunggal Mahakudus Tuhan Yang Mahaesa.


SENIN, 04 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE. Kis.11:1-18; Mzm.42:2-3; 43:3.4; Yoh.10:1-10.


Hari ini ada pesta fakultatif Beato Yosef Maria Rubio. Injil yang kita dengar hari ini adalah sebuah pelukisan tentang gembala yang baik (pastor bonus). Di sini diberikan beberapa ciri dari gembala yang baik itu: pertama, ia hanya mau asuk melalui pintu saja; (sedangkan pencuri dan perampok memanjat pagar atau tembok). Kedua, karena sudah dikenal maka pintu akan dibuka oleh si penjaga bagi si gembala itu. Seorang pencuri atau perampok pasti tidak dikenal oleh si penjaga pintu. Ketiga, seorang gembala yang baik dikenal oleh domba-dombanya. Dan sebalinya ia juga mengenal domba-dombanya satu persatu (mengenal nama mereka masing-masing). Betapa akrabnya relasi dan pengenalan itu. Keempat, ia berjalan di depan domba-domba, untuk menuntun mereka. Maka ia akan diikuti dengan setia oleh kawanan dombanya. (Di sini kita terbayang akan Mzm 23 itu tentang Tuhan adalah Gembalaku, yang sangat terkenal itu). Kelima, domba-domba mengenal suaranya, mengenal bau badannya. Sedangkan suara orang asing dan perampok tidak mereka kenal. Bau badannya juga tidak mereka kenal, sehingga membuat mereka gelisah, tidak nyaman dan aman. Sesudah itu kita dengar wahyu Yesus tentang diriNya sendiri sebagai pintu bagi domba-domba. Masuk dan keluar dari pintu itu adalah jalan keselamatan. Kalau ini semua bisa terjadi, maka domba-domba akan bisa hidup, tetapi bukan hanya sekadar hidup asal hidup, melainkan hidup di dalam kelimpahan.