Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Yes.40:1-5,8-11; Mzm.104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit.2:11-14; 3:4-7; Luk.3:15-16,21-22.
Hari ini Pesta Pembaptisan Tuhan. Injil mengisahkan dua hal penting. Pertama, mengenai siapa Yohanes Pembaptis. Orang mengira ia Mesias. Terhadap hal itu Yohanes menegaskan bahwa dirinya bukan Mesias. Mesias akan datang. Kalau ia sudah datang, maka ia merasa diri tidak layak bahkan untuk membuka tali kasutnya. Yohanes juga melukiskan perbedaan antara pembaptisannya dan pembaptisan Mesias. Mesias akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Kedua, mengenai peristiwa pembaptisan Yesus. Ketika Yesus dibaptis, terjadilah peristiwa ajaib: Roh Kudus turun dalam rupa merpati. Peristiwa itu diiringi dengan suara ajaib dari angkasa: Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan. Salah satu hal yang dibahas dalam Bc.I ialah mengenai suara yang berseru-seru di padang gurun yang menyerukan agar dipersiapkan jalan bagi Tuhan. Dalam pembacaan Kristiani, suara itu adalah Yohanes, yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia datang membawa berita pembebasan, kelepasan dan sukacita. Bc.II berbicara tentang konsekwensi praktis dari tibanya kasih karunia Allah kepada kita. Kita harus hidup adil, beribadah, penuh pengharapan. Tetapi pada dasarnya kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah sendiri saja, bukan oleh perbuatan baik kita.
Selasa, 17 November 2009
MINGGU, 03 JANUARI 2010
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Yes.60:1-6; Mzm.72:2,7-8,10-11,12-13; Ef.3:2-3a.5-6; Mat.2:1-12.
Hari ini Hari Raya Penampakan Tuhan, Epifani. Juga Hari Anak Misioner Sedunia. Ini karena Tuhan dalam rupa bayi menampakkan Diri dan dengan itu mewartakan Diri kepada Dunia. Itulah tugas anak-anak saat ini dan di sini, menjadi saksi Kristus. Injil hari ini berkisah tentang kunjungan orang bijaksana dari Timur. Mereka datang karena melihat bintang kelahiran Tuhan di angkasa. Itulah reaksi pertama atas kelahiran Tuhan: orang bijaksana datang menyembah. Reaksi kedua berasal dari Herodes: ia takut dan terancam dengan kehadiran raja baru itu. Maka ia merancang rencana jahat. Bahkan ia meminta pendapat ahli kitab dan orang bijaksana dari Timur. Ia berpura-pura mau menyembahNya. Kedatangan Tuhan diwartakan secara kosmis kepada segala bangsa, yang terwakili oleh tiga raja dari Timur. Ketiga raja itu amat bersukacita ketika melihat bayi itu. Mereka mempersembahkan hadiah yang mereka bawa. Ketika pulang mereka tidak ke Yerusalem karena diingatkan akan rencana busuk Herodes. Terang Bintang Tuhan yang dilihat para Majus dari Timur sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Bc.I berbicara tentang Terang Tuhan yang terbit atas Sion, yang menyebabkan para bangsa datang kepada terang itu. Terang itu mendatangkan sukacita besar. Muka sekalian orang yang melihat terang itu berseri-seri. Akhirnya, Bc.II berbicara tentang rahasia panggilan dan penyelamatan orang bukan Yahudi, termasuk orang Bijaksana dari Timur (pasti bukan Yahudi). Mereka diselamatkan karena berita Injil. Berkat berita injil mereka turut menjadi ahli waris dan anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
BcE. Yes.60:1-6; Mzm.72:2,7-8,10-11,12-13; Ef.3:2-3a.5-6; Mat.2:1-12.
Hari ini Hari Raya Penampakan Tuhan, Epifani. Juga Hari Anak Misioner Sedunia. Ini karena Tuhan dalam rupa bayi menampakkan Diri dan dengan itu mewartakan Diri kepada Dunia. Itulah tugas anak-anak saat ini dan di sini, menjadi saksi Kristus. Injil hari ini berkisah tentang kunjungan orang bijaksana dari Timur. Mereka datang karena melihat bintang kelahiran Tuhan di angkasa. Itulah reaksi pertama atas kelahiran Tuhan: orang bijaksana datang menyembah. Reaksi kedua berasal dari Herodes: ia takut dan terancam dengan kehadiran raja baru itu. Maka ia merancang rencana jahat. Bahkan ia meminta pendapat ahli kitab dan orang bijaksana dari Timur. Ia berpura-pura mau menyembahNya. Kedatangan Tuhan diwartakan secara kosmis kepada segala bangsa, yang terwakili oleh tiga raja dari Timur. Ketiga raja itu amat bersukacita ketika melihat bayi itu. Mereka mempersembahkan hadiah yang mereka bawa. Ketika pulang mereka tidak ke Yerusalem karena diingatkan akan rencana busuk Herodes. Terang Bintang Tuhan yang dilihat para Majus dari Timur sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Bc.I berbicara tentang Terang Tuhan yang terbit atas Sion, yang menyebabkan para bangsa datang kepada terang itu. Terang itu mendatangkan sukacita besar. Muka sekalian orang yang melihat terang itu berseri-seri. Akhirnya, Bc.II berbicara tentang rahasia panggilan dan penyelamatan orang bukan Yahudi, termasuk orang Bijaksana dari Timur (pasti bukan Yahudi). Mereka diselamatkan karena berita Injil. Berkat berita injil mereka turut menjadi ahli waris dan anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
JUM'AT, 01 JANUARI 2010
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Bil.6:22-27; Mzm.67:2-3.5,6.8; Gal.4:4-7; Luk.2:16-21.
Hari ini adalah Hari Raya SP Maria Bunda Allah. Inilah arti penting tanggal 01 Januari ini bagi kitaArti penting tanggal ini bukan terutama karena hari ini permulaan tahun baru. Melainkan karena hari ini hari raya Maria Bunda Allah. Injil hari ini berkisah tentang kepergian para gembala ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana. Ternyata mereka melihat seperti yang diberitakan para malaekat. Kecocokan itu membuat banyak orang terheran-heran. Tetapi reaksi Maria lain: Ia menyimpan segala perkara itu dalam hatinya dan merenungkannya. Para gembala kembali ke tempat mereka masing-masing, sambil memuji Allah. Kehadiran Tuhan senantiasa membawa berkat. Itulah yang disinggung dalam Bc.I. Bc.I berbicara tentang apa yang harus diucapkan imam tatkala memberkati umat. Di sana disebutkan lima kata kerja sebagai tindakan Tuhan: memberkati, menyinari, memberi kasih karunia, menghadapkan wajahNya, memberi damai sejahtera. Dengan itu Tuhan memberkati umatNya. Kehadiran Tuhan yang nyata seperti dilukiskan dalam injil, ditegaskan kembali dalam Bc.II. Bc.II mengisahkan kepada kita tentang kelahiran sang Anak melalui seorang perempuan. Ia diutus untuk menebus mereka. Itu terjadi agar kita dapat menjadi anak Allah. Sebagai anak Allah kita juga mendapat karunia Roh Anak-Nya. Roh itulah yang menggerakkan kita sehingga kita bisa mengenal dan berseru kepada Bapa, Abba. Sebagai anak kita juga berhak atas surga. Itu semua terjadi karena tindakan Allah saja.
BcE. Bil.6:22-27; Mzm.67:2-3.5,6.8; Gal.4:4-7; Luk.2:16-21.
Hari ini adalah Hari Raya SP Maria Bunda Allah. Inilah arti penting tanggal 01 Januari ini bagi kitaArti penting tanggal ini bukan terutama karena hari ini permulaan tahun baru. Melainkan karena hari ini hari raya Maria Bunda Allah. Injil hari ini berkisah tentang kepergian para gembala ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana. Ternyata mereka melihat seperti yang diberitakan para malaekat. Kecocokan itu membuat banyak orang terheran-heran. Tetapi reaksi Maria lain: Ia menyimpan segala perkara itu dalam hatinya dan merenungkannya. Para gembala kembali ke tempat mereka masing-masing, sambil memuji Allah. Kehadiran Tuhan senantiasa membawa berkat. Itulah yang disinggung dalam Bc.I. Bc.I berbicara tentang apa yang harus diucapkan imam tatkala memberkati umat. Di sana disebutkan lima kata kerja sebagai tindakan Tuhan: memberkati, menyinari, memberi kasih karunia, menghadapkan wajahNya, memberi damai sejahtera. Dengan itu Tuhan memberkati umatNya. Kehadiran Tuhan yang nyata seperti dilukiskan dalam injil, ditegaskan kembali dalam Bc.II. Bc.II mengisahkan kepada kita tentang kelahiran sang Anak melalui seorang perempuan. Ia diutus untuk menebus mereka. Itu terjadi agar kita dapat menjadi anak Allah. Sebagai anak Allah kita juga mendapat karunia Roh Anak-Nya. Roh itulah yang menggerakkan kita sehingga kita bisa mengenal dan berseru kepada Bapa, Abba. Sebagai anak kita juga berhak atas surga. Itu semua terjadi karena tindakan Allah saja.
Minggu, 15 November 2009
MINGGU, 27 DESEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.1Sam.1:20-22.24-28; Mzm.84:2-3.5-6.9-10; 1Yoh.3:1-2.21-24; Luk.2:41-52.
Bc.I berkisah tentang kelahiran Samuel anak Yang diminta dari Tuhan. Anak itu direncanakan akan dipersembahkan kepada Tuhan di tempat suci untuk mengabdi Tuhan seumur hidup. Dalam keluarga ini terjadi drama iman: Tuhan yang memberi, maka pemberian itu dikembalikan kepada Tuhan. Model penghayatan iman yang kudus yang indah. Bc.II berbicara tentang kasih karunia Allah kepada kita yang menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. Maka kita harus percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah. Kita juga harus saling mengasihi, karena itulah yang diperintahkan Yesus. Kalau kita melaksanakan hal itu, maka ia ada dalam Allah, dan Allah di dalam dia. Luar biasa! Injil hari ini berkisah tentang keluarga kudus (hari ini pesta keluarga kudus). Disebut kudus karena mereka beribadah kepada Allah. Ketika berusia 12 tahun Yesus “hilang” di Yerusalem. Hal itu mencemaskan dan menggemparkan orang tuanya. Mereka pun mencariNya dan menemukanNya dalam Bait Allah. Lalu Yesus pulang bersama mereka ke Nazaret. Di sana Yesus bertumbuh dewasa dan menjadi berhikmat dalam asuhan mereka.
BcE.1Sam.1:20-22.24-28; Mzm.84:2-3.5-6.9-10; 1Yoh.3:1-2.21-24; Luk.2:41-52.
Bc.I berkisah tentang kelahiran Samuel anak Yang diminta dari Tuhan. Anak itu direncanakan akan dipersembahkan kepada Tuhan di tempat suci untuk mengabdi Tuhan seumur hidup. Dalam keluarga ini terjadi drama iman: Tuhan yang memberi, maka pemberian itu dikembalikan kepada Tuhan. Model penghayatan iman yang kudus yang indah. Bc.II berbicara tentang kasih karunia Allah kepada kita yang menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. Maka kita harus percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah. Kita juga harus saling mengasihi, karena itulah yang diperintahkan Yesus. Kalau kita melaksanakan hal itu, maka ia ada dalam Allah, dan Allah di dalam dia. Luar biasa! Injil hari ini berkisah tentang keluarga kudus (hari ini pesta keluarga kudus). Disebut kudus karena mereka beribadah kepada Allah. Ketika berusia 12 tahun Yesus “hilang” di Yerusalem. Hal itu mencemaskan dan menggemparkan orang tuanya. Mereka pun mencariNya dan menemukanNya dalam Bait Allah. Lalu Yesus pulang bersama mereka ke Nazaret. Di sana Yesus bertumbuh dewasa dan menjadi berhikmat dalam asuhan mereka.
JUM'AT, 25 DESEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Yes.52:7-10; Mzm.98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ibr.1:1-6; Yoh.1:1-18 (1-5.9-14).
(Misa Siang, di atas jam 8 sampai jam 10 atau 12).
Bc.I berkisah tentang Tuhan yang menyelamatkan Sion. Tindakan itu mendatangkan sukacita besar bagi umatNya. Hal itu diwartakan dari atas gunung. Warta itu mendatangkan sukacita, kedamaian, kesentosaan. Tuhan menyelamatkan umatNya dan hal itu dipersaksikan oleh seluruh bumi. Bc.II berkisah tentang salam damai sejahtera Allah yang menyertai kita. Kehadiran damai itu memunculkan rasa syukur (eucharistia). Eucharistia itu semakin menjadi-jadi tatkala mendengar kasih yang hidup di kalangan umat, tentang iman akan Yesus Kristus yang tumbuh dan hidup di kalangan umat. Injil berkisah tentang cahaya yang terbit dalam kegelapan, yang dipersaksikan Yohanes (1-5). Juga berkisah tentang sabda menjadi daging, verbum caro factum est. Firman Allah, kalimat Allah, datang dan berdiam di tengah kita. Ini teologi kehadiran, teologi penyertaan. Kalau Mateus mempunyai Imanuel, Yohanes berteologi tentang kehadiran, sebab dalam bahasa Yunani, istilahnya ialah “Ia membangun kemahnya di antara kita.” Kehadiran yang menyelamatkan. Firman itu sudah berada sebelum segala abad (praeksistensi). Bahkan Ia juga terlibat dalam karya penciptaan.
BcE. Yes.52:7-10; Mzm.98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ibr.1:1-6; Yoh.1:1-18 (1-5.9-14).
(Misa Siang, di atas jam 8 sampai jam 10 atau 12).
Bc.I berkisah tentang Tuhan yang menyelamatkan Sion. Tindakan itu mendatangkan sukacita besar bagi umatNya. Hal itu diwartakan dari atas gunung. Warta itu mendatangkan sukacita, kedamaian, kesentosaan. Tuhan menyelamatkan umatNya dan hal itu dipersaksikan oleh seluruh bumi. Bc.II berkisah tentang salam damai sejahtera Allah yang menyertai kita. Kehadiran damai itu memunculkan rasa syukur (eucharistia). Eucharistia itu semakin menjadi-jadi tatkala mendengar kasih yang hidup di kalangan umat, tentang iman akan Yesus Kristus yang tumbuh dan hidup di kalangan umat. Injil berkisah tentang cahaya yang terbit dalam kegelapan, yang dipersaksikan Yohanes (1-5). Juga berkisah tentang sabda menjadi daging, verbum caro factum est. Firman Allah, kalimat Allah, datang dan berdiam di tengah kita. Ini teologi kehadiran, teologi penyertaan. Kalau Mateus mempunyai Imanuel, Yohanes berteologi tentang kehadiran, sebab dalam bahasa Yunani, istilahnya ialah “Ia membangun kemahnya di antara kita.” Kehadiran yang menyelamatkan. Firman itu sudah berada sebelum segala abad (praeksistensi). Bahkan Ia juga terlibat dalam karya penciptaan.
JUM'AT, 25 DESEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Yes.62:11-12; Mzm.97:1.6.11-12; Tit.3:4-7; Luk.2:15-20.
(Misa Fajar, sampai jam 8 tgl 25 pagi)
BcI. Berbicara tentang pernyataan Tuhan mengenai keselamatan Sion yang sudah datang. Hal itu mendatangkan perubahan eksistensi: kini mereka menjadi bangsa kudus, orang tebusan Tuhan. Ini martabat baru karena Tuhan. BcII. Berbicara tentang keselamatan kita yang “....terjadi karena rahmat-Nya melalui permandian kelahiran kembali dan melalui pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan melalui.....Yesus Kristus, Juruselamat kita....” Dengan itu kita berhak beroleh hidup kekal seperti yang kita harapkan. Injil berkisah tentang tindakan gembala setelah mendengar warta malaekat. Mereka ke Betlehem. Mereka mendapati seperti yang diwartakan para malaekat. Hal itu membuat mereka kagum. Begitu juga orang yang mendengar kesaksian mereka. Maria menyimpan semuanya itu dalam hatinya.
BcE.Yes.62:11-12; Mzm.97:1.6.11-12; Tit.3:4-7; Luk.2:15-20.
(Misa Fajar, sampai jam 8 tgl 25 pagi)
BcI. Berbicara tentang pernyataan Tuhan mengenai keselamatan Sion yang sudah datang. Hal itu mendatangkan perubahan eksistensi: kini mereka menjadi bangsa kudus, orang tebusan Tuhan. Ini martabat baru karena Tuhan. BcII. Berbicara tentang keselamatan kita yang “....terjadi karena rahmat-Nya melalui permandian kelahiran kembali dan melalui pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan melalui.....Yesus Kristus, Juruselamat kita....” Dengan itu kita berhak beroleh hidup kekal seperti yang kita harapkan. Injil berkisah tentang tindakan gembala setelah mendengar warta malaekat. Mereka ke Betlehem. Mereka mendapati seperti yang diwartakan para malaekat. Hal itu membuat mereka kagum. Begitu juga orang yang mendengar kesaksian mereka. Maria menyimpan semuanya itu dalam hatinya.
JUM'AT, 25 DESEMBER 2009
Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Yes.9:1-6; Mzm.96:1-2a.2b-3.11-12.13; Tit.2:11-14; Luk.2:1-14.
(Misa malam, Maksudnya tgl 24 malam di atas jam 20; lebih baik di atas pk.22-24).
Bc.I berbicara tentang kelahiran Raja Damai. Kehadirannya mendatangkan cahaya dan pembebasan, sukacita, kedamaian. Itu terjadi karena Ia yang lahir itu berasal dari Allah. Bc.II berbicara tentang konsekwensi kehadiran Shalom Allah bagi hidup kita. Kita harus meninggalkan segala kefasikan dan keinginan duniawi, hidup bijaksana, adil dan beribadah. Hidup seperti ini harus kita lakukan sambil menantikan kedatangan juru selamat Kita. Hari ini Ia sudah tiba. Mari kita mulai hidup baru. Injil berkisah tentang kelahiran Yesus di Betlehem yang dikaitkan dengan perintah Kaisar untuk cacah jiwa sehingga Yusuf dan Maria ke Betlehem. Maria melahirkan Yesus di sana, dalam perjalanan. Natal adalah peristiwa perjalanan. Dalam situasi serba sederhana dan kekurangan. Selanjutnya dilukiskan reaksi gembala. Mereka mendengar kabar kelahiran itu dari rombongan malaekat. Mereka datang ke Betlehem untuk melihat peristiwa ajaib itu, sebab di sana terlahir juruselamat dunia.
BcE. Yes.9:1-6; Mzm.96:1-2a.2b-3.11-12.13; Tit.2:11-14; Luk.2:1-14.
(Misa malam, Maksudnya tgl 24 malam di atas jam 20; lebih baik di atas pk.22-24).
Bc.I berbicara tentang kelahiran Raja Damai. Kehadirannya mendatangkan cahaya dan pembebasan, sukacita, kedamaian. Itu terjadi karena Ia yang lahir itu berasal dari Allah. Bc.II berbicara tentang konsekwensi kehadiran Shalom Allah bagi hidup kita. Kita harus meninggalkan segala kefasikan dan keinginan duniawi, hidup bijaksana, adil dan beribadah. Hidup seperti ini harus kita lakukan sambil menantikan kedatangan juru selamat Kita. Hari ini Ia sudah tiba. Mari kita mulai hidup baru. Injil berkisah tentang kelahiran Yesus di Betlehem yang dikaitkan dengan perintah Kaisar untuk cacah jiwa sehingga Yusuf dan Maria ke Betlehem. Maria melahirkan Yesus di sana, dalam perjalanan. Natal adalah peristiwa perjalanan. Dalam situasi serba sederhana dan kekurangan. Selanjutnya dilukiskan reaksi gembala. Mereka mendengar kabar kelahiran itu dari rombongan malaekat. Mereka datang ke Betlehem untuk melihat peristiwa ajaib itu, sebab di sana terlahir juruselamat dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)