Bac: Yes.61:1-2a,10-11; 1Tes.5:16-24; Yoh.1:6-8,19-28. Yesaya menyampaikan kepada kita kabar selamat kepada Sion. Ia juga melukiskan bagaimana Roh Tuhan mengutus Yesaya untuk memberitakan kabar baik, pembebasan orang tawanan. Kabar baik pembebasan itulah yang mendatangkan sukacita. Sukacita itu mendatangkan daya dan hidup baru. Sukacita itulah yang terus digemakan dalam Bacaan kedua, sebab di sana kita dinasihati agar bersukacita senantiasa. Tidak itu saja, melainkan harus disertai doa, ditambah dengan eucharistia, ucapan syukur. Mungkin sebaiknya didaftarkan saja nasihat-nasihat yang baik ini dari Timotius: Kita hendaknya jangan memadamkan Roh, jangan menyepelekan nubuat, menguji segala sesuatu, dan setelah diuji, ambillah yang baik. Kita harus menjauhkan diri dari yang jahat. Kalau kita sudah melakukan semuanya itu semoga kasih karunia Allah berkenan menaungi kita. Kalau kita sudah melakukan semuanya itu, kiranya kita siap menyongsong kedatangan Tuhan yang dalam injil Yohanes ini diwartakan dengan lantang oleh Yohanes. Apa pelajaran yang dapat kita petik? Tentu ada banyak. Seluruh bacaan kedua adalah nasihat yang baik. Memang 1-2 Timotius adalah kitab moral gereja perdana. Ada banyak nasihat moral yang agung dan luhur dalam kedua surat itu. Maka kita harus membacanya kembali dan terus menerus. Saya garis bawahi satu hal: Kita harus bersukacita senantiasa, berdoa, mengucap syukur (Bac I dan II), karena sebentar lagi Tuhan datang (Injil). Kalau dilihat dengan cara seperti itu, maka tidak ada lagi alasan bagi kita untuk menjadi murung, menjadi putus asa. Hidup di dalam Tuhan, hidup di dalam penantian akan kedatangan Tuhan adalah hidup yang ditandai pengharapan, dan sukacita, dan penghiburan.
Minggu, 30 November 2008
MINGGU, 14 DESEMBER 2008
SABTU, 13 DESEMBER 2009
BcE Sir.48:1-4,9-11; Mzm.80:2ac,3b,15-16,18-19; Mat.17:10-13. Hari adalah pesta St.Lusia, perawan dan martir. Ada beberapa lembaga hidup bakti yang merayakan hari ini. Injil menampilkan kepada kita salah satu bukti bahwa teks saling menafsirkan satu sama lain. Sebab dalam injil hari ini kita melihat bahwa Yesus menafsirkan kehadiran Yohanes sebagai Elia yang datang kembali. Paling tidak begitulah dimengerti oleh para murid. Apa yang harus dipetik sebagai pelajaran ialah bahwa kita harus sadar dan awas akan tanda-tanda jaman, agar kita mampu memberi tanggapan dan reaksi yang tepat dan sepatutnya terhadap tokoh yang tampil. Jangan sampai kita memberikan tanggapan yang salah: memperlakukan orang yang datang dengan tidak sepatutnya. Jika demikian, maka mereka juga tidak siap menyongsong kehadiran Dia yang didahului Yohanes Pembaptis. Secara khusus pada hari ini, kita ditantang untuk bertanya pada diri sendiri: siapkah kita menerima kedatangan Kristus? Semoga kita siap.
JUM'AT, 12 DESEMBER 2008
BcE Yes.48:17-19; Mzm.1:1-2,3,4,6; Mat.11:16-19. Hari ini hari biasa. Ada beberapa lembaga hidup bakti yang mempunyai pesta dan hari raya. Ada beberapa orang kudus hari ini: Yohana Fransiska de Chantal, SP Maria dari Guadalupe. Injil hari ini mengajarkan kepada kita suatu kearifan untuk mengambil sikap tepat dalam menghadapi hidup, orang, dan tanda-tanda jaman, agar kita tidak menjadi orang aneh, melainkan orang yang mampu memberi tanggapan atau reaksi yang tepat dan sepadan. Setiap tokoh yang muncul dalam sejarah mempunyai ciri-khas masing-masing yang perlu dicermati dengan baik. Jangan sampai kita memberi cap keliru. Ketika Yohanes datang, dan ia banyak bermati-raga, maka ia dicap kerasukan setan. Tetapi ketika Yesus datang, dan Ia menikmati perjamuan makan dengan pelbagai kalangan, Ia dicap pelahap dan pemabuk. Padahal dikatakan bahwa Hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya. Sebab hikmat itu selalu ditampilkan ramah-tamah, mengundang orang datang kepadanya, bahkan ia sendiri datang kepada semua orang. Itulah yang dilakukan Yesus. Maka Yesus menjadi dan adalah Hikmat Allah dalam seluruh hidup dan perbuatanNya.
KAMIS, 11 DESEMBER 2008
BcE Yes.41:13-20; Mzm.145:9,10-11,12-13ab; Mat.11:11-15. Hari ini hari biasa. Tetapi ada pesta fakultatif untuk Paus Damasus I. Dalam injil hari ini kita mendengar pujian Yesus atas Yohanes Pembaptis: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Tetapi ucapan ini keluar setelah terlebih dahulu Yesus menegaskan martabat Yohanes sebagai utusan yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Yohanes adalah orang besar. Tetapi yang lebih besar adalah orang yang terkecil dalam kerajaan Surga. Maka upaya masuk ke dalam kerajaan Surga itu yang penting. Yang lain-lain menjadi relatif dibandingkan dengan hal ini. Tetapi dalam diri Yohanes Pembaptis, orang bisa melihat Elia yang datang kembali. Maka ia harus didengarkan. Dan orang yang siap mendengar Yohanes, pada waktunya harus siap juga mendengar Yesus. Orang tidak dapat berhenti pada Yohanes saja, melainkan harus sampai pada Yesus. Sebab kata Yohanes: Ia harus menjadi besar, dan aku harus menjadi semakin kecil.
RABU, 10 DESEMBER 2008
BcE Yes.40:25-31; Mzm.103:1-2,3-4,8,10; Mat.11:28-30. Hari ini hari biasa. Tetapi ada serikat hidup bakti yang mempunyai pesta St.Perawan Maria dari Loreto. Kebetulan hari ini ada pesta untuk Daughters of Wisdom, puteri Hikmat Kebijaksanaan. Sebab hari ini injil menampilkan Yesus sebagai sosok Hikmat, yang menawarkan tetirah bagi siapa saja yang datang kepadaNya. Saya kutip: Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Teks ini sering diangkat menjadi kaligrafi yang menghiasi bagian atas panti imam di gereja. Salah satunya kita lihat di atas panti imam Katedral Bandung. Memang itulah yang kita dapatkan kalau kita datang menyambut Tubuh dan Darah Tuhan. Kita mendapatkan makanan perjalanan (esca viatorum, panis angelorum) menuju ke hidup abadi. Dalam pengalaman saya, inilah salah satu teks yang paling menghibur yang keluar dari mulut Yesus. Ia menawarkan tetirah, beban yang ringan, dan bukan belenggu. Kita tidak tersiksa memikulnya.
SELASA, 09 DESEMBER 2008
BcE Yes.40:1-11; Mzm.96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat.18:12-14. Hari ini hari biasa. Ada serikat hidup bakti yang mempunyai pesta: Bernardus Maria Silvestrelli. Injil hari ini sering dianggap sebagai gambaran “manajemen” Yesus. Mungkin bagi banyak orang akan lebih mudah mengorbankan yang satu demi yang 99. Tetapi tidak begitu bagi Yesus. Ia mengutamakan yang satu, tetapi tidak mengabaikan yang 99. Kepuasan batin seorang gembala karena bisa menyelamatkan yang satu jauh lebih besar daripada ia bersikap tenang-tenang saja dengan yang 99. Hati seorang gembala tidak tega berbuat demikian. Sebab non multa sed multum. Ibarat itu diterapkan Yesus untuk sukacita besar yang terjadi di surga karena satu orang bertobat dan selamat. Manajemen Yesus terbalik dari manajemen dunia yang tega mengorbankan orang, biarpun itu satu orang, tetapi satu orang itu manusia juga, citra Allah. Mari kita melihat orang secara kongkret dan nyata, tidak hanya berhenti pada gagasan abstrak-universal “kemanusiaan.”
SENIN, 08 DESEMBER 2008
Bac: Kej.3:9-15,20; Ef.1:3-6; 11-12; Luk.1:26-38. Hari ini Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa (Maria Immaculata Conceptio). Kalau kita lihat kalender Liturgi, ada banyak serikat hidup bakti yang merayakan hari raya ini. Itu pertanda bahwa banyak orang menimba ilham hidup, ilham iman, ilham cinta, ilham kesetiaan dari Maria. Sebab Maria adalah prototipe iman. Berbeda dengan Hawa yang jatuh ke dalam dosa (Bac.I), Maria membuka jalan shalom bagi kita dengan sikap terbuka terhadap rencana dan kehendak penyelamatan Allah yang diwartakan malaekat Gabriel (Injil). Kalau Hawa tidak taat (Bac I), maka Maria taat (Injil): Ecce ancilla Domini, fiat mihi secundum verbum tuum. Karena Maria taat maka ia mengandung dari Roh Kudus dan dari dia terlahirlah Yesus Kristus. Itu sebabnya dalam bacaan II kita membaca salah satu madah Kristologis yang indah, warisan kidung jemaat gereja purba. Hendaknya anda membaca teks ini. Ketika dibacakan di gereja, hendaknya menaruh perhatian penuh pada teks indah ini. Ya, ini madah Kristologis yang indah yang dihasilkan jemaat Kristen pertama. Pelajaran apa yang kita petik? Pertama, kalau kita tidak taat pada perintah Tuhan, maka kita jatuh dalam dosa. Ingat bahwa dosa itu seperti penyakit menular, ia menular dan menjalar dengan cepat, seperti akar kanker. Kedua, sebaliknya kalau kita taat pada perintah Tuhan, maka hasilnya ialah shalom. Yang pertama terjadi pada Hawa. Yang kedua, terjadi pada Maria, Hawa Baru. Maria ikut ambil bagian dalam rencana shalom Allah lewat persetujuan imannya. Ketiga, tidak ada sikap lain yang lebih tepat bagi kita sebagai orang Kristen, selain mengulang kembali dan terus menerus kidung Kristologis itu: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kritus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga....dst.