Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE: Ibr.4:12-16; Mrk.2:13-17.
Hari ini pesta Antonius Abas. Menurut Kalender Liturgi, Bacaan bisa diambil dari rumus umum yang bersangkutan. Sebenarnya baik kalau hari ini kita merenungkan beliau. Tetapi tidak ada ruang yang cukup. Karena itu, saya tetap bertolak dari bacaan harian biasa. Dalam Injil hari ini kita mendengar panggilan Lewi, pemungut cukai itu. Di sini ada konfrontasi II antara Yesus dan ahli Taurat dari kalangan Farisi. Intinya ialah: Yesus bergaul dengan pendosa atau orang yang dianggap pendosa oleh umum, terutama oleh mereka yang sok saleh. Yesus makan bersama mereka. Itu tanda betapa pergaulan itu mendalam. Pergaulan Yesus bukan pergaulan dangkal, melainkan pergaulan demi layanan, demi penyembuhan, demi pastoralia. Hari ini kita dengar mengenai makan (perjamuan). Itu adalah tanda communio, tanda persahabatan. Itulah perayaan pendamaian. Perayaan hospitalitas. Perayaan itu dihadapi dengan hostilitas oleh orang Farisi. Inilah drama hostipitalitas. Dalam injil juga kita dengar ucapan Yesus yang terkenal: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Seperti dalam konfrontasi I, dalam konfrontasi ini pun mereka mati langkah. Bac.I melukiskan dua hal. 1). Kekuatan firman Allah. 2). Yesus sebagai imam agung besar. Kita harus hidup dalam firman itu agar mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Imam agung kita ini sangat istimewa, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Seperti Lewi kita tidak punya pilihan lain, selain datang kepadaNya, “....menghampiri takhta kasih karunia, supsya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia.”
BcE: Ibr.4:12-16; Mrk.2:13-17.
Hari ini pesta Antonius Abas. Menurut Kalender Liturgi, Bacaan bisa diambil dari rumus umum yang bersangkutan. Sebenarnya baik kalau hari ini kita merenungkan beliau. Tetapi tidak ada ruang yang cukup. Karena itu, saya tetap bertolak dari bacaan harian biasa. Dalam Injil hari ini kita mendengar panggilan Lewi, pemungut cukai itu. Di sini ada konfrontasi II antara Yesus dan ahli Taurat dari kalangan Farisi. Intinya ialah: Yesus bergaul dengan pendosa atau orang yang dianggap pendosa oleh umum, terutama oleh mereka yang sok saleh. Yesus makan bersama mereka. Itu tanda betapa pergaulan itu mendalam. Pergaulan Yesus bukan pergaulan dangkal, melainkan pergaulan demi layanan, demi penyembuhan, demi pastoralia. Hari ini kita dengar mengenai makan (perjamuan). Itu adalah tanda communio, tanda persahabatan. Itulah perayaan pendamaian. Perayaan hospitalitas. Perayaan itu dihadapi dengan hostilitas oleh orang Farisi. Inilah drama hostipitalitas. Dalam injil juga kita dengar ucapan Yesus yang terkenal: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Seperti dalam konfrontasi I, dalam konfrontasi ini pun mereka mati langkah. Bac.I melukiskan dua hal. 1). Kekuatan firman Allah. 2). Yesus sebagai imam agung besar. Kita harus hidup dalam firman itu agar mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Imam agung kita ini sangat istimewa, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Seperti Lewi kita tidak punya pilihan lain, selain datang kepadaNya, “....menghampiri takhta kasih karunia, supsya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar