Senin, 12 Januari 2009

SELASA, 13 JANUARI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)

BcE: Ibr.2:5-12; Mrk.1:21b-28.

Injil hari ini melukiskan tentang kotbah Yesus di rumah ibadat di Kapernaum. Ternyata pewartaan itu menimbulkan decak kagum pada pendengarNya sebab warta Yesus itu penuh daya kuasa, yang tidak mereka rasakan para ahli-ahli Taurat lain. Tetapi di tengah pewartaan yang mengagumkan itu, tiba-tiba ada insiden. Seorang yang kerasukan roh jahat bangkit memprotes kehadiran Yesus. Tetapi di tengah protes itu ada penyingkapan martabat lain dari Yesus, yaitu pengakuan bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah. Karena insiden tersebut maka Yesus melakukan mukjizat penyembuhan di tempat itu juga: mengusir roh jahat itu keluar dari orang tadi. Hal ini semakin menimbulkan decak kagum di antara pendengarNya. Ada daya kuasa gaib dan ajaib dalam warta dan suara Yesus. Ya, memang demikian halnya suara yang keluar dari kedalaman hidup batiniah. Ada banyak sekali orang di sekitar kita yang mencitrakan diri sebagai pemimpin. Tetapi tidak jarang, citra kepemimpinan itu sangat dangkal, dan tidak berisi. Mungkin itu disebabkan karena tingkat kedalaman rohani (spiritualitas) mereka tidak dilandaskan pada hidup rohani, melainkan dilandaskan hanya pada faktor-faktor lain, seperti ekonomi, status selebritas. Yesus tidak mengandalkan itu. Yesus mengandalkan tingkat kedalaman hidup yang lain. Kita tidak usah heran bahwa Yesus bisa menundukkan segala sesuatu termasuk roh jahat, sebab “.....tidak ada sesuatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya.” (Bac.I). Ya, Yesuslah pemimpin sejati. Kita harus selalu mengikuti Dia. Mungkin sebaiknya saya akhiri renungan ini dengan sebuah madah Minggu Palma dari masa silam yang bunyinya demikian: Christus vincit, Christus regnat, Christus imperat (Kristus menang, Kristus meraja, Kristus menguasai).

Tidak ada komentar: