BcE: Ibr.5:1-10; Mrk.2:18-22.
Hari ini hari kedua pekan doa sedunia. Injil hari ini berbicara tentang kewajiban berpuasa. Yesus membela para muridNya yang tidak berpuasa. Alasannya? Sederhana saja. Selama sang mempelai ada bersama mereka, maka para sahabatnya tidak berpuasa. Tetapi akan tiba saatnya, sang mempelai itu akan diambil dari antara mereka. Baru pada saat itulah mereka akan berpuasa. Kehadiran sang mempelai membawa dampak pada hidup. Hidup itu harus dihayati secara baru, tidak lagi dihayati atau diarungi dengan cara-cara yang lama, yang dibelenggu oleh rutinitas. Kalau cara hidup lama yang ditandai rutinitas itu masih tetap harus dijalankan, maka hal itu akan merusak seluruh tatanan hidup. Hidup baru yang ditandai kehadiran sang mempelai harus dihayati secara baru. Itu arti dari ungkapan simile dari ayat 21-22 itu. Sang mempelai yang disinggung Markus itu tidak lain ialah sosok imam besar agung yang disinggung dalam Bac.I. Imam Agung Yesus Kristus inilah yang menuntut hidup baru, yang juga harus dihayati secara baru pula. Jika tidak demikian, maka semuanya akan macet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar