Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Ibr.13:15-17.20-21; Mzm.23:1-3a.3b-4.5.6; Mrk.6:14-29.
Hari ini ada pesta wajib santo Paulus Miki. Ia adalah seorang martir dari Jepang. Ia menjadi martir Jepang bersama dengan duapuluh lima orang temannya. Mereka ini menjadi istimewa karena mereka adalah para orang kudus yang berasal dari Asia. Mari kita merayakannya. Injil hari ini berbicara kepada kita tentang salah satu drama pembantaian. Injil memang fokus pada Yesus. Tetapi Yesus yang tampil dengan hebat itu, diduga sebagai Yohanes yang sudah bangkit kembali. Sebab Yohanes ini memang dibunuh oleh Herodes. Jelas ini suatu kekejaman. Kita semua tahu alur kisah itu. Tentu tidak layak ditiru. Tetapi ada pelajaran agung yang dapat ditimba dari sana. Kita tidak dapat dan tidak boleh menjanjikan sesuatu yang berada di luar jangkauan hak dan kuasa kita agar kita jangan sampai terjebak untuk menjilat ludah sendiri. Tetapi kita baca bahwa Herodes lebih memilih mengorbankan Yohanes dari pada menanggung rasa malu karena tidak konsisten. Yohanes boleh dipandang sebagai martir yang mendahului Yesus. Sedangkan Paulus Miki dan kawan-kawan adalah juga para martir karena Kristus. Memang ada situasi di mana kita harus berani bersaksi, juga sampai berdarah. Semoga kita mendapat terang dan keberanian kalau memang saat seperti itu harus datang juga dan menimpa kita. Siapa tahu, hal seperti itu bisa juga terjadi di Indonesia. Sebab BacI memberi kita nasihat ini: Janganlah kamu lalai untuk berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Dan juga dikatakan, kiranya Allah....memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, melalui Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar