BcE: Ibr.11:1-2.8-19; MT.Luk.1:69-70.71-72.73-75; Mrk.4:35-41.
Hari ini kita punya pesta wajib, St.Yohanes Bosco. Ada yang menghayatinya sebagai hari raya. Injil hari ini mengisahkan sebuah kisah yang terkenal dan akrab di telinga kita: Yesus meredakan angin ribut di danau. Tafsir populer atas teks ini adalah tafsir alegoris. Laut atau danau adalah ibarat untuk hidup manusia. Di tengah hidup itu ada banyak badai. Tidak jarang badai itu menggoncang sampai perahu yang mengarungi laut hidup itu terancam tenggelam. Kita yang mengalami semuanya itu dilanda kecemasan dan ketakutan. Tetapi injil hari ini juga membawa kabar baik bagi kita: kita datang kepada Yesus, memohon agar Ia sudi meredakan angin dan badai dalam laut hidup kita. Badai itu bisa macam-macam. Tetapi sejauh kita percaya kepadaNya, dan mempercayakan semuanya kepada Dia, maka semuanya akan bisa teratasi. Itulah keyakinan kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus. Itu sebabnya, Yesus, dalam salah satu simbol gereja purba dilambangkan sebagai jangkar. Ia menjadi jangkar yang menenangkan perahu yang terombang-ambing di tengah badai laut kehidupan. Di bagian akhir injil hari ini, Yesus mempertanyakan sikap para murid yang kurang atau tidak percaya. Padahal sikap percaya itulah yang menentukan dan menyelamatkan. BacI pertama hari ini mementaskan keunggulan dan keagungan dan keluhuran hidup dalam dan karena iman. Iman itulah yang menjadi kunci segala-galanya. Mari kita hidup atas dasar iman dan kepercayaan kita, dan itu berarti menjadikan Yesus sebagai jangkar perahu hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar