Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE: Kej.37:3-4.12-13a.17b-28; Mzm.105:16-17.18-19.20-21; Mat.21:33-43.45-46.
Injil hari ini terdiri atas dua bagian besar. Pertama, Yesus mengisahkan sebuah perumpamaan. Kedua, reaksi pendengar atas kisah itu. Di bagian pertama, dikisahkan bagaimana pemilik kebun anggur mengutus tiga kelompok utusan untuk menuai panen anggur di kebun anggurnya dari penggarapnya. Kelompok pertama beberapa hamba. Tetapi mereka dibunuh para penggarap. Maka diutuslah kelompok utusan kedua berupa para hamba juga. Nasib mereka tidak lebih baik dari kelompok pertama. Akhirnya si tuan mengutus anaknya sendiri. Ternyata yang ini pun tidak bernasib lebih baik. Bahkan ia menjadi target utama karena dialah ahli waris. Ia pun dihabisi. Tidak ada jalan lain bagi pemilik kebun anggur selain datang sendiri. Ketika ia datang, ia menghancurkan orang-orang yang selama ini ia percayai. Ternyata mereka tidak dapat dipercayai, sebab mereka berkhianat. Maka mereka akan diganti. Jelas ini sebuah kisah sindiran. Maka tidak mengherankan bahwa ada kelompok pendengar yang merasa tersinggung dengan kisah sindiran itu. Itulah sebabnya mereka berencana melenyapkan Yesus. Sebab perkataan dan ucapanNya terasa menggigit, terasa menusuk perasaan, tidak hanya secara individual melainkan terutama sekali secara kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar