Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
Bc.E.Est.4:10a.10c-12.17-19; Mzm.138:1-2a.2bc-3.7-8; Mat.7:7-12.
Ada sesuatu yang amat indah, menarik dan penting dalam injil hari ini. Pertama, ialah perihal doa. Kita harus selalu berdoa. Itulah artinya kalau dikatakan “mintalah maka akan diberikan kepadamu.” Kita tidak pernah boleh berputus-asa dalam hidup. Sebab tidak ada pencarian yang sia-sia, yang berakhir dalam hampa, dalam nihilisme. Semua bermuara pada makna dan pemaknaan. Kedua, untuk menegaskan kebenaran teologis dalam butir pertama, Yesus memberi ibarat yang bermuara pada kesimpulan afortiori: Jadi, kalau kamu yang jahat tahu memberi apa yang baik, apalagi Bapamu yang di sorga. Ini sebuah ajakan untuk percaya kepada Bapa, memasrahkan hidup kita kepada penyelenggaraan Ilahi. Bapa itu amat baik, mahabaik: Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Ketiga, sebuah kaidah emas yang terkenal itu: kita harus melakukan kepada orang lain, apa yang kita inginkan orang lain lakukan kepada kita. Kita tidak dapat menuntut orang lain berbuat sesuatu kepada kita kalau kita tidak terlebih dahulu melakukan sesuatu untuk dia. Jadi, prakarsa berasal dari kita. Tetapi ini juga bukan prinsip do ut des, sebuah perbuatan pamrih, melainkan ini sebuah hukum alam. Kita hanya dapat berharap kebaikan dari orang lain apa yang sudah pernah kita lakukan bagi orang lain. Tidak perlu orang yang satu dan sama. Mungkin balasan itu akan datang dari sudut dan arah yang tidak terduga-duga sama sekali. Angin bertiup ke mana saja ia mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar