BcE. Kis.4:32-35; Mzm.118:2-4.13-15.22-24; 1Ptr.1:3-9; Yoh.20:19-31.
Tradisi menyebut hari ini sebagai Minggu Kerahiman Ilahi, minggu yang memberikan kasih Ilahi. Ditempatkan sesudah Minggu Paskah untuk menunjukkan kaitan dengan misteri tanda kasih dan kerahiman Allah. Injil hari ini mengisahkan penampakan Tuhan kepada para murid. Ada tiga bagian. Pertama, kisah penampakan kepada para murid tanpa Tomas. Kedua, kisah penampakan dan Tomas hadir. Ketiga, penegasan mengenai maksud Injil dicatat. Dalam yang pertama, di hadapan murid yang takut, Yesus dua kali menyampaikan damai sejahtera. Setiap kali Yesus melanjutkan dengan tindakan khas. Dalam yang pertama, Yesus menunjukkan luka. Melihat itu para murid bersukacita. Dalam ucapan kedua, Yesus melakukan dua hal. Yaitu mengutus murid sebagaimana Ia diutus Bapa. Jadi, pengutusan itu diteruskan. Yesus mencurahi murid dengan Roh dan dengan itu diberi kuasa pengampunan dosa kepada mereka. Penggal kisah kedua, Tomas hadir. Sebab dalam penampakan terdahulu ia tidak hadir. Itu sebabnya ketika para murid mengisahkan hal itu, Tomas tidak percaya. Maka keluarlah ucapan terkenal itu: sebelum aku mencucukkan jariku ke lukanya aku tidak percaya. Ketika Tuhan datang, Tomas tidak membutuhkan bukti lagi. Ia langsung loncat ke iman. Maka Yesus mengucapkan kalimat terkenal ini yang berlaku bagi kita: berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya. Itulah kita. Bac.I, bicara tentang cara hidup jemaat. Ada beberapa ciri: mereka adalah orang yang percaya. Mereka juga sehati dan sejiwa; ada harta milik bersama. Mereka tidak kekurangan. Bac.II bicara tentang harapan, iman dan kasih. Itulah tiga “modal” utama dalam menghayati dan mengarungi hidup di dunia ini. Itu semua mungkin karena kasih karunia dan rahmat Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar