BcE: Ul.4:1.5-9; Mzm.147:12-13.15-16.19-20; Mat.5:17-19.
Injil hari ini amat singkat. Hanya dua (tiga) ayat. Isinya mengenai hubungan Yesus dengan Hukum Taurat. Yesus menegaskan bahwa tujuan kedatanganNya ke dunia bukan untuk membatalkan Taurat dan para nabi melainkan untuk menggenapinya. Yesus-lah kegenapan itu. Ialah kegenapan seluruh warta Perjanjian Lama. Mungkin itu sebabnya, dengan tegas Ia mengatakan dalam ay.19: barang siapa “mengubah” sedikit saja Taurat lalu mengajarkan versi gubahan itu, orang itu akan menjadi yang terkecil dalam kerajaan Allah. Lalu kita bagaimana? Perintah sehubungan dengan ini juga jelas. Yaitu di bagian akhir ayat 19: “...tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkannya, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.” Maka kriteria pembenaran dan penyelamatan ialah “melakukan dan mengajarkan” apa yang tertulis di sana. Jadi, kesetiaan itu amat penting. Yesus, sebagai penggenapan Taurat, itulah yang harus menjadi anutan hidup kita. Kita harus melakukan dan mengajarkan segala sesuatu yang terkait dengan hidup, perkataan dan perbuatanNya. Akhirnya, walau kita tidak mempestakannya, tetapi kita harus ingat bahwa gereja hari ini mempunyai pesta fakultatif St.Sirilus dari Yerusalem. Selaku Uskup dan Pujangga Gereja ia telah melaksanakan kewajiban hidup sebagai pengikut Kristus. Kita patut meneladani hidup dia juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar