Selasa, 03 Maret 2009

SELASA, 03 MARET 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

Bc.E.Yes.55:10-11; Mzm.34:4-5.6-7.16-17.18-19; Mat.6:7-15.


Injil hari ini juga mengandung banyak pelajaran penting untuk kehidupan kita. Yesus mengajarkan dan mewariskan kepada kita sebuah doa agung, doa Bapa Kami. Inilah beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil sebagai bekal hidup kita. Pertama, berdoa berarti masuk dalam relasi, yaitu pertama-tama relasi dengan Bapa. Kedua, dalam relasi itu kita lalu menjadi komunitas, doa selalu komunal. Itu sebabnya dikatakan Bapa Kami dan bukan Bapaku. Sekaligus dalam komunitas itu kita dipanggil menjadi pribadi dan sebagai pribadi. Ketiga, doa ini mengajarkan kita sebuah cara hidup sederhana, cara hidup yang tidak rakus, sebab ia mendorong kita untuk memohon rejeki setiap hari yang secukupnya. Kita tidak boleh menumpuk. Ya, itulah etika hidup kita. Keempat, kita juga diberi sebuah pelajaran penting mengenai pengampunan. Ternyata syarat pengampunan dari Allah hanya bisa kita dapat kalau kita sudah mengampuni sesama. Dan tidak terbalik: kita mohon ampun dari Allah dan kalau Allah sudah mengampuni kita, barulah kita mengampuni sesama. Kita harus terlebih dahulu mengampuni sesama, maka kita layak mendapat pengampunan Allah. Jadi kerela-sediaan mengampuni sesama adalah syarat mutlak mendapat pengampunan dari Allah.


Tidak ada komentar: