Bc.E.Sir.2:1-11; Mzm.37:3-4.18-19.27-28.39-40; Mrk.9:30-37.
Injil hari ini mengandung dua hal besar. Pertama, berisi nubuat tentang penderitaan Yesus. Hal itu sejalan dengan pesta wajib CP: “Yesus Kristus Berdoa di Kebun Zaitun.” Kedua, Injil melukiskan sebuah keributan kecil di antara para murid yang memperkarakan mengenai siapa yang terbesar di antara mereka. Dalam yang pertama, Yesus secara lugas menyampaikan fakta bahwa Anak Manusia akan menderita. Nubuat ini tidak dapat dipahami para murid. Dalam yang kedua, pertengkaran diselesaikan Yesus dengan ucapan mutiara yang amat terkenal: “Jika seseorang ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Paradoks sekali, sebab yang sering terjadi ialah orang ingin menjadi yang pertama tanpa mau menjadi yang terakhir, orang ingin menjadi yang pertama tanpa mau menjadi pelayan sesamanya. Yesus juga menjelaskan hal itu dengan mengangkat seorang anak kecil ke tengah para murid. Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” Jadi, sikap kepolosan seorang anak sangat penting. Kita harus menjadi polos dan natural seperti anak kecil di dalam menyongsong kerajaan Allah. Benarlah nasihat ini: Be natural as a child. Sebab hanya sudut pandang seorang anak kecil yang dapat memahami paradoks kerajaan Allah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar