Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)
BcE: Kis.3:11-26; Mzm.8:2a.5.6-7.8-9; Luk.24:35-48.
Hari ini Kamis dalam Oktaf Paskah. Injil hari ini berkisah tentang penampakan Yesus kepada semua murid. Dalam penggal terdahulu kita baca tentang kisah Emaus yang terkenal itu. Dua murid yang ke Emaus itu sudah kembali ke Yerusalem dan menceritakan pengalaman istimewa mereka dengan Yesus. Sementara mereka mendengar kisah itu, tiba-tiba Yesus menampakkan diri kepada mereka. Yesus menyapa mereka dengan menyampaikan damai sejahtera. Mereka terkejut dan mengira melihat hantu. Jadi, mereka tidak langsung mengenalNya. Melihat gelagat seperti itu, Yesus pun mencoba menunjukkan kepada mereka semua bekas luka derita dan sengsaraNya. Ini cara Lukas untuk mengatakan bahwa Yesus yang bangkit dan menampakkan diri sekarang, tetap mempunyai kesinambungan historis-fisis dengan Yesus yang sengsara, wafat, dan disalibkan, dan dimakamkan. Ternyata para murid masih belum percaya juga, tetapi alasannya kini lain: bukan lagi karena terkejut, melainkan karena terlalu dilanda kegirangan dan sukacita dan keheranan. Maka Yesus meminta makanan, dan Ia makan ikan goreng, sebab dalam kepercayaan Yahudi pada masa itu, hantu tidak bisa makan. Dan Yesus bisa makan, jadi Ia bukan hantu. Pada saat itulah mata para murid terbuka. Sesudah itu masih disampaikan beberapa pengajaran, terutama mengenai Mesias yang harus menderita, tetapi Ia juga sudah bangkit dari alam maut. Dan tentang semuanya itu para murid adalah para saksi. Memang para murid dipanggil dan diutus untuk menjadi saksi semuanya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar