Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)
BcE.Ul.4:32-34.39-40; Mzm.33:4-5.9.18-19.20-22; Rm.8:14-17; Mat.28:16-20.
Hari ini sangat istimewa, karena hari ini Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Liturgi mempunyai alasan amat tepat menempatkan perayaan ini sesudah Pentakosta, sebab dengan Pentakosta wahyu ketiga pribadi dalam Misteri Trinitas sudah selesai. Muncul tanya, mengapa Injil yang dibacakan diambil dari Matius? Itu karena di sana kita membaca rumusan trinitaris baptis. Kita dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Penyertaan Allah kini menjadi lengkap dan sempurna karena penyertaan (Immanu-El) itu adalah penyertaan Allah Tritunggal Mahakudus. Dari Bac.II kita tahu bahwa Roh-lah yang memungkinkan kita berseru Bapa, Abba kepada Allah. Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah, sebab semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Allah telah mengerjakan hal luar biasa dan mengagumkan bagi kita dan di tengah kita. Itulah pesan dari Bac.I. Kita harus sampai pada pengakuan iman akan Allah yang bertindak secara nyata dalam hidup kita. Jika kita sudah sampai pada pengakuan itu, maka kita harus menampakkannya dalam hidup nyata. Hidup kita harus ditandai ketaatan dan kasih kepada Allah. Hanya itulah yang menjadi prasyarat hidup bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar