Rabu, 20 Mei 2009

JUM'AT 01 MEI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

Bc.E.Kis.9:1-20; Mzm.117:1.2; Yoh.6:52-59.


Pada hari ini dalam perayaan liturgi kita ada Pesta St.Yusuf pekerja. Itu sebabnya ILO menjadikan 01 Mei sebagai hari Buruh Internasional. Ada harapan bahwa para buruh menjadi pekerja yang rajin dan saleh. Tetapi itu bukan peluang dan pembenaran bagi majikan untuk menindas dan menghisap mereka. Kiranya Yusuf pekerja, pelindung pekerja tidak menyukai penindasan seperti itu. Injil hari ini melukiskan beberapa hal menarik. Pertama, reaksi orang Yahudi atas warta diri Yesus sebagai Roti Kehidupan. Di antara mereka sendiri timbul pertikaian dan pertengkaran mengenai apa yang dikatakan Yesus. Kedua, walau pun ada dan muncul kebingungan seperti itu, Yesus semakin gencar mewartakan diri sebagai Roti dan Air hidup. Jika kita baca injil baik-baik, maka tampak bahwa Ia seakan-akan sedang memprovokasi orang banyak itu untuk segera mengambil sikap dan keputusan di hadapan wahyu surgawi Yesus itu. Dalam rangka itulah Yesus menjelaskan secara rinci perihal siapa diriNya. Dari penjelasan rinci ini kita bisa tarik dua hal penting. Pertama, relasi makan-minum itu menjadi sebuah relasi personal yang amat intim: aku di dalam dia, dan dia di dalam aku. Kedua, dalam relasi intim itu yang terjadi ialah misteri aling tinggal di dalam yang lain. Ini sebuah misteri relasi cinta. Misteri perichoresis atau mutual indwelling, atau misteri interpenetrasi yang juga terjadi dalam relasi Allah Tritunggal Mahakudus.


Tidak ada komentar: