Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Kis.8:26-40; Mzm.66:8-9.16-17.20; Yoh.6:44-51.
Injil hari ini masih melanjutkan tema pembicaraan injil kemarin. Kemarin sudah disinggung (ay.37) tentang hal datang kepada Yesus. Tetapi dalam injil hari ini, dikatakan bahwa orang hanya bisa datang kepada Yesus kalau digerakkan oleh Bapa. Jadi, dengan kata lain, iman kepercayaan kepada Yesus adalah juga rahmat adikodrati, yang dianugerahkan Bapa kepada orang yang berkenan kepadaNya. Selanjutnya masih ada beberapa poin lagi yang ditekankan dalam teks ini. Misalnya, dalam teks ini sekali lagi ditegaskan oleh Yesus mengenai syarat untuk memperoleh hidup kekal. Syaratnya sederhana saja, yaitu percaya kepadaNya. Kalau orang tidak percaya, tentu saja ia tidak akan selamat, tidak akan memperoleh hidup. Pada bagian menjelang akhir teks ini, kita dengar bahwa Yesus memberi diriNya kepada dunia. Sebab Yesus adalah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Dengan ini Yesus pun menjadi makanan bagi dunia agar dunia beroleh hidup. Itulah yang selalu kita dengar dan kita rayakan dalam perayaan ekaristi kita ketika imam berkata, Amillah dan makanlah inilah tubuhKu yang diserahkan untuk kamu. Mendengar itu kita pun bersujud dan menyembah di dalam iman dan percaya.
BcE.Kis.8:26-40; Mzm.66:8-9.16-17.20; Yoh.6:44-51.
Injil hari ini masih melanjutkan tema pembicaraan injil kemarin. Kemarin sudah disinggung (ay.37) tentang hal datang kepada Yesus. Tetapi dalam injil hari ini, dikatakan bahwa orang hanya bisa datang kepada Yesus kalau digerakkan oleh Bapa. Jadi, dengan kata lain, iman kepercayaan kepada Yesus adalah juga rahmat adikodrati, yang dianugerahkan Bapa kepada orang yang berkenan kepadaNya. Selanjutnya masih ada beberapa poin lagi yang ditekankan dalam teks ini. Misalnya, dalam teks ini sekali lagi ditegaskan oleh Yesus mengenai syarat untuk memperoleh hidup kekal. Syaratnya sederhana saja, yaitu percaya kepadaNya. Kalau orang tidak percaya, tentu saja ia tidak akan selamat, tidak akan memperoleh hidup. Pada bagian menjelang akhir teks ini, kita dengar bahwa Yesus memberi diriNya kepada dunia. Sebab Yesus adalah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Dengan ini Yesus pun menjadi makanan bagi dunia agar dunia beroleh hidup. Itulah yang selalu kita dengar dan kita rayakan dalam perayaan ekaristi kita ketika imam berkata, Amillah dan makanlah inilah tubuhKu yang diserahkan untuk kamu. Mendengar itu kita pun bersujud dan menyembah di dalam iman dan percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar