Selasa, 12 Mei 2009

MINGGU, 28 JUNI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)

BcE. Keb.1:13-15; 2:23-24; Mzm.30:2.4.5-6.11.12a.13b; 2Kor.8:7.9.13-15; Mrk.5:21-43.


Injil hari ini mengisahkan dua mukjizat penyembuhan yang dikerjakan Yesus dalam karya pelayananNya di depan publik: pertama, membangkitkan anak Yairus dan kedua, menyembuhkan perempuan yang menderita pendarahan. Menarik bahwa kedua “korban” ini adalah perempuan. Dengan sengaja saya menekankan hal ini mengingat perlakuan kultur patriarkis yang hidup dan ada pada masa itu di Palestina. Ada situasi “alergi” terhadap perempupan. Tetapi Yesus tidak takut “berurusan” dengan perempuan. Sebab pada saat itu, Rabbi dilarang menyentuh dan disentuh perempuan di ruang publik. Tetapi Yesus membiarkan dirinya disentuh perempuan dan menyentuh perempuan. Perjumpaan dan sentuhan (touch) itu membawa efek penyembuhan, efek transformatif. Kehadiran Yesus memang selalu mendatangkan efek perubahan dalam hidup kita. Yesus mendatangkan efek penyembuhan karena seperti dikatakan Kebijaksanaan Salomo, “Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap” (Bac.I). Kiranya masih dalam kerangkan ini, adalah menarik sekali apa yang dikatakan dalam Bac.II: beban yang berat bukanlah penyiksaan melainkan agar terjadi keseimbangan di dalam komunitas kita. Semakin kuat orang menanggung beban itu, semakin besar juga mutu cinta kasihnya.


Tidak ada komentar: