Rabu, 20 Mei 2009

SELASA, 28 APRIL 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE.Kis.7:51-8:1a; Mzm.31:3cd-4.6ab.7b.8a.17.21ab; Yoh.6:30-35.


Injil hari ini berkisah tentang salah satu gelar Yesus dalam injil Yohanes, yaitu Yesus sebagai roti hidup. Menarik untuk menyimak dengan teliti teks injil ini khususnya ayat 35: Akulah roti kehidupan. Siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi. Tidak dikatakan, siapa saja yang makan roti ini. Tetapi kiranya datang yang dimaksudkan di sini ialah datang untuk makan. Yang lebih menarik lagi ialah penggal keduanya: siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi. Tidak dikatakan, siapa saja yang minum kepada-Ku, melainkan percaya. Bagi saya, ini semua adalah perkara relasi iman. Ada dua misteri besar yang dipentaskan Yesus di sini di atas dua pesta Yahudi: Pesta Roti tak beragi, di mana ada bagian upacara penuangan air suci di atas mesbah korban. Yesus mewartakan diri sebagai Roti Baru, dan air sumber kehidupan baru yang akan menjadi sumber hidup rohani baru. Yesuslah Roti yang turun dari surga, yang mampu memberi kehidupan. Teks ini mempunyai daya inspirasi besar dalam seluruh tradisi liturgi Kristiani. Antara lain misalnya menghasilkan lagu seperti Panis Angelicus yang terkenal itu. Atau juga O Esca Viatorum. Juga Ave Verum. Semuanya mengandung nada-nada surgawi yang indah mempesona.


Tidak ada komentar: