Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)
Bc.E.Tb.1:1a.2a.3; 2:1b-8; Mzm.112:1-2.3-4.5-6; Mrk.12:1-12.
Hari ini, dalam liturgi kita ada pesta St.Yustinus Martir. Selain itu, ada juga pesta Beato Uskup John Baptist Scalabrini. Mari kita kenang mereka. Teladan unggul dalam iman dan moral. Injil membahas beberapa hal penting. Yaitu sebuah gejala dalam masyarakat kita: Perkara tidak tahu diri. Siapa pemilik? Siapa penggarap? Kiranya hal ini biasa? Pemilik kebun anggur meminta jatahnya. Untuk itu, tiga kali ia mengutus utusan (hamba). Semuanya diabaikan. Bahkan dimatikan. Semua dilakukan dalam rangka perampasan hak. Kali keempat yang diutus bukan lagi hamba melainkan anak. Ternyata anak ini juga dihabisi, supaya ahli waris lenyap. Kalau ahli waris tidak ada lagi, maka proses perampasan diduga lebih mudah. Ternyata tidak. Si tuan marah besar. Ia datang dan menghukum penggarap itu dan kebun pun dialihkan kepada penggarap lain. Tugas (menggarap) adalah kepercayaan. Tetapi kepercayaan itu adalah tanggung-jawab yang harus dipertanggung-jawabkan. Kata Orang Jerman, Gabe ist auch Aufgabe. Pemberian adalah juga Tugas. Itu yang diabaikan para penggarap yang tidak tahu diri ini. Sekali dipercayai, maka jangan sia-siakan kepercayaan itu. Sebab membangun kepercayaan bukan perkara mudah. Sekali kepercayaan rusak, ia tidak bisa dibangun dan dipulihkan kembali. Kepercayaan itu mahal. Banyak hal dalam hidup ini terjadi atau dilakukan di atas landasan kepercayaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar