Rabu, 15 Juli 2009

JUM'AT, 10 JULI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)
BcE.Kej.46:1-7.28-30; Mzm.37:3-4.18-19.27-28.39-40; Mat.10:16-23.



Pada hari ini ada peringatan Veronika Yuliani (yang diperingati oleh beberapa lembaga hidup bakti, seperti OCSO, OFM, OFS, dll). Mari kita mengenang dia dalam hidup dan doa kita sendiri. Injil hari ini, amat terkenal sebab teks itu menyampaikan beberapa hal menarik. Pertama, Yesus meminta para muridNya agar cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kedua, Yesus juga mengingatkan para murid agar waspada. Sebab ada hambatan dan penganiayaan dalam karya pewartaan dan perutusan itu. Yesus menubuatkan tentang penganiayaan yang akan terjadi karena tugas perutusan mewartakan kerajaan Sorga. Tentu ini menakutkan. Tetapi Yesus memberi jaminan: kalau semua itu sampai terjadi, para murid dianjurkan untuk tenang dan tidak usah merisaukan kata-kata pembelaan. Sebab Roh Bapa akan menjadi pembela mereka, menjadi jurubicara mereka. Roh itu akan menghembuskan ilham hikmat kepada mereka agar mereka bisa membela diri. Bagi saya hal ini amat menarik, sebab itu adalah janji Yesus sendiri bagi pengikut-Nya. Tentu penganiayaan dan hambatan menjadi godaan untuk mengkhianati Yesus. Tetapi Yesus memberi jaminan bahwa jika orang bertahan dalam status dan martabatnya sebagai murid Kristus, mereka selamat. Tetapi pengkhianatan tidak usah dicari-cari atau tidak usah dihadapi dengan membabi-buta. Sebaliknya kalau di satu tempat dianiaya, pergi ke kota lain untuk meneruskan pewartaan itu. Ini juga sebuah perintah dan sikap realistik. Tidak semua bisa dihadapi dengan kekerasan. Kadang-kadang dengan cara menghindar pun orang akan mendapat jalan masuk yang tepat. Hanya perlu kesabaran saja.

Tidak ada komentar: