Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Kej.27:1-5.15-29; Mzm.135:1-2.3-4.5-6; Mat.9:14-17.
Hari ini ada peringatan fakultatif, Elisabet dari Portugal. Dua serikat hidup bakti mempunyai peringatan akan Pierre Georges Frassati. Mari kita kenang mereka dalam hidup dan iman kita. Injil hari ini berkisah tentang hal berpuasa. Ada beberapa pihak yang mempersoalkan praksis para murid Yesus yang tidak berpuasa, padahal murid orang lain berpuasa. Terhadap hal itu Yesus memberi jawaban yang dapat dipadatkan dalam rumusan sbb: Selama mempelai ada dalam pesta, maka rasanya tidak bagus kalau ada pihak yang mundur dari pesta itu dan berpuasa. Yang paling baik ialah, orang terus bersukacita dalam pesta selama mempelai itu ada bersama mereka. Sebab akan tiba saatnya mempelai itu diambil atau pergi dari mereka. Baru saat itulah mereka berpuasa. Sesudah itu, berturut-turut Yesus memberikan dua perumpamaan menarik. Pertama, perumpamaan tentang kain baru dan kain lama. Tidaklah lazim menambal kain baru pada kain lama, sebab hal itu akan semakin memperparah kerusakan pada kain lama. Praksis baru Yesus, memang tidak dapat dipahami dalam konteks praksis lama. Memaksakan praksis baru dalam atau di atas praksis lama, akan menimbulkan masalah besar. Kemudian hal itu dipertegas lagi dalam perumpamaan kedua, anggur baru dalam kantong lama. Ini juga tidak baik. Anggur baru harus dalam kantong baru. Jika tidak, maka anggur baru bisa merusak kantong lama, dan kantong itu rusak, dan anggurnya habis. Sekali lagi, Yesus memang membawa kebaruan dan pembaruan yang tidak memadai lagi dalam konteks dunia lama.
Senin, 13 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar