Kamis, 27 Agustus 2009

JUM'AT 21 AGUSTUS 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE: Rut:1:1.3-6.14b-16.22; Mzm.146:5-6.7.8-9a.9bc-10; Mat.22:34-40.



Hari ini ada Peringatan Pius X. Mari kita mengenang beliau dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini, sangat terkenal karena ia berbicara tentang hukum yang terutama. Perintah utama itu tidak lain ialah perintah kasih. Tidak ada yang lebih utama lagi dari perintah itu. Sedemikian pentingnya perintah ini, maka seluruh hukum Taurat dapat dipadatkan pada satu perintah itu saja. Seorang rabbi yang masih kurang lebih sejaman dengan Yesus, namanya Rabbi Hillel, juga mempunyai pandangan yang kurang lebih sama dengan pandangan Yesus ini. Mereka sangat menekankan perintah kasih itu. Perintah kasih itu mempunyai dua seginya yang menurut Yesus sama-sama pentingnya. Pertama, kasih akan Allah. Dalam hal kasih akan Allah, orang tidak dapat dan tidak boleh main-main juga. Orang harus mencintai dengan sepenuh hati. Tidak boleh ada ruang kosong yang dapat diisi oleh berhala, entah apa pun itu bentuk dan namanya. Kasih akan Allah itu harus bersifat total. Ia harus menyedot seluruh diri dan perhatian orang. Itu artinya kita tidak boleh menyembah berhala. Tidak boleh ada berhala selain Allah saja. Kedua, kasih akan sesama. Menurut Tuhan Yesus, kasih ini sama persis dengan perintah kasih yang pertama. Kita harus mencintai sesama, sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Tidak ada orang yang membenci dirinya sendiri. Semua orang mencintai diri mereka sendiri. Yesus meminta agar orang juga mencintai sesamanya, seperti kita mencintai diri kita sendiri. Itu artinya tidak boleh membunuh baik dalam artian harfiah maupun dalam artian metaforis dari kata itu. Sudahkah kita mencintai Allah dan sesama?

Tidak ada komentar: