Rabu, 12 Agustus 2009

KAMIS, 13 AGUSTUS 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm).
BcE: Yos.3:7-10a.13-17; Mzm.114:1-2.3-4.5-6; Mat.18:21-19:1.



Hari ini ada Peringatan wajib Pontianus (Paus), Hippolitus (imam dan martir). Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini amat menarik. Bagus sekali kalau dibuat teks drama singkat untuk anak-anak. Mungkin ada ibu sekolah minggu yang tertarik. Intinya ialah perumpamaan tentang pengampunan. Menurut Yesus, pengampunan itu tidak ada batasnya. Itulah yang diungkapkan dengan ungkapan: mengampuni sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Pengampunan itu harus berefek secara sosial, dalam perilaku sosial-etis. Kalau sudah mendapat pengampunan dari Tuhan, maka kita wajib juga mengampuni sesama. Itu hukumnya. Adalah celaka besar kalau kita tidak mengampuni sesama, padahal kita sudah diampuni Tuhan. Itulah celaka yang menimpa orang dalam perumpamaan Yesus ini. Singkatnya ialah sbb: Ada seorang hamba berutang 10000 ribu talenta kepada seorang tuan. Hamba itu tidak bisa membayar hutangnya, ketika sang tuang menagihnya. Hidupnya terancam menjadi budak. Maka ia minta ampun. Tuan itu mengampuni dia. Tetapi ketika hamba itu berhadapan dengan temannya yang hutangnya hanya 100 dinar saja, ia mencekik temannya itu. Ia lupa bahwa ia baru saja luput dari lubang sengsara perbudakan. Peristiwa tragis itu dilaporkan kepada sang tuan. Kita tahu akhir cerita itu. Tinggal kita refleksikan diri sendiri: pernahkah kita merasa diampuni Tuhan? Lalu apa yang menjadi sikap kita terhadap sesama yang mungkin berutang (dalam bentuk apapun) kepada kita? Hanya anda sendiri saja yang tahu.

Tidak ada komentar: