Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Dan.12:1-3; Ibr.10:11-14.18; Mrk.13:24-32. Hari ini hari Minggu biasa ke-33. Minggu terakhir menjelang penutup tahun liturgi kita. Itu sebabnya kita mendengar injil sekitar akhir jaman. Persisnya, Injil hari ini berbicara tentang beberapa hal penting. Pertama, mengenai tanda-tanda alami yang akan mengiringi kedatangan Anak Manusia di akhir jaman. Ia datang untuk mengadili manusia. Kedua, mengenai tanda pohon ara. Di sini ada paradoks. Di satu pihak dikatakan kalau kita melihat tanda-tanda itu, maka Anak Manusia segera datang. Di pihak lain, dikatakan bahwa kita tidak tahu apa-apa tentang hari dan saatnya. Jangankan kita, malaekat saja tidak tahu, begitu juga Anak. Yang mengetahui hal itu hanya Bapa. Maka konsekwensi ketidaktahuan ini ialah bahwa kita diharuskan untuk berjaga-jaga. Bac.I juga berbicara tentang akhir jaman. Pada akhir jaman, nasib orang ditentukan oleh mutu etis hidup mereka di dunia ini. Kalau mereka baik mereka mendapat hidup kekal. Mereka akan bercahaya terang benderang selamanya. Kalau mereka jahat maka mereka akan mengalami kehinaan dan kengerian kekal. Bac.II berbicara tentang Sang Imam Agung yang “...duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.” Itulah Yesus Kristus. Dialah yang akan datang pada akhir jaman, seperti dilukiskan dalam Injil. Dengan daya kuasa yang dimilikinya ia tampil sebagai Hakim yang mengadili manusia. Pesannya cukup jelas. Berjaga-jagalah selalu menantikan kedatangan hari Tuhan. Itu hanya bisa terjadi kalau kita hidup di dalam dan bersama Tuhan. Maka, marilah kita hidup selalu di dalam dan bersama Tuhan. Immanuel.
Jumat, 16 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar