Senin, 19 Oktober 2009

SABTU, 17 OKTOBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Rm.4:13.16-18; Mzm.105:67.8-9.42-43; Luk.12:8-12.



Hari ini ada Peringatan wajib St.Ignatius dari Antiokhia, Wafat Kardinal Celso Constantini (pendiri CDD). Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini berbicara tentang keberanian untuk saling mengakui. Kalau kita berani mengakui Anak Manusia di depan manusia, maka Anak Manusia akan mengakui kita juga di depan para malaekat dan Allah. Pengakuan berarti pengenalan. Pengenalan dalam bahasa Kitab Suci perjanjian Lama mengandung bahasa kasih, jadi berarti masuk dalam relasi kasih, mengasihi. Lawan dari pengakuan dan pengenalan itu ialah penyangkalan. Kalau kita menyangkal Anak Manusia, maka kita juga akan disangkal olehNya. Sesudah itu injil memberitahu kita mengenai sebuah dosa yang tidak dapat diampuni. Dosa itu ialah dosa melawan Roh Kudus. Sampai sekarang saya masih berusaha mencari penjelasan paling baik mengapa hal ini dikatakan seperti itu. Setelah berbicara tentang dosa yang tidak dapat diampuni itu, Injil memberitahukan kita mengenai peranan dari Roh itu dalam hidup kita terutama di masa-masa sulit. Jaman tidak selalu berjalan mulus. Ada saatnya di mana gereja mengalami kesulitan. Kalau sedang mengalami kesulitan seperti itu, injil mengatakan kita tidak usah takut, dan juga tidak usah repot-repot memikirkan kata-kata pembelaan diri kita. Mengapa? Karena Roh Kudus itu akan mengajar kita apa yang harus kita katakana. Itulah peranan Roh Kudus di masa-masa sulit hidup kita. Semoga kita dapat meyakini hal ini. Walau mungkin dalam kenyataannya tidak selalu mudah untuk dihayati dan dilaksanakan.

Tidak ada komentar: