Jumat, 13 November 2009

SABTU, 14 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Keb.18:14-16.19:6-9; Mzm.105:2-3.36-37.42-43; Luk.18:1-8.



Hari ini ada Peringatan wajib SP.Maria, Bunda Penyelenggara Ilahi, Peringatan wajib St.Nikolaus Tavelic, Yosef Pignatelli. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, memberi nasihat kepada kita mengenai doa, yaitu bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu. Dalam istilah teologi hal itu diungkapkan sbb: oratio continua (continual prayer). Ya, kita memang tidak pernah boleh berhenti berdoa. Doa adalah nafas hidup kita. Kita akan mati kalau kita tidak berdoa. Berdoa adalah struktur dasar hidup dan keberadaan kita. Karena menyadari arti pentingnya berdoa dan doa terus-menerus itu, maka Yesus pun mengajarkan hal itu dengan memakai perumpamaan. Ada seorang janda yang dengan tekun, dan bahkan tidak tahu malu, menuntut kepada seorang hakim, agar hakim itu mengurus perkaranya. Hakim itu kejam, bengis, dan apatis. Ia mau menyepelekan si janda itu. Tetapi ternyata akhirnya hati si hakim itu luluh juga, sehingga ia akhirnya mau mengurus perkara si janda itu. Hal itulah yang mau dipakai Yesus sebagai perumpamaan tentang doa. Seperti halnya hakim itu, Allah pun akan membenarkan orang pilihanNya tepat pada waktunya. Allah tidak pernah menunda-nunda dalam bertindak. Semoga itu juga dapat menjadi pengalaman kita semua.

Tidak ada komentar: