Senin, 09 November 2009

SENIN, 09 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Yeh.47:1-2.8-9.12; Mzm.46:2-3.5-6.8-9; 1Kor.3:9b-11.161-7; Yoh.2:13-22.



Injil hari ini, berbicara tentang tindakan Yesus menyucikan Bait Allah. Bait Allah adalah rumah doa. Tetapi mengalami proses perubahan besar: menjadi pasar hewan, dan menjadi bank. Tempat orang membeli hewan kurban, dan menukar uang. Di situlah terjadi praktek penyimpangan dan ketidakadilan. Melihat hal itu Yesus marah: Ia mengusir para pedagang dan bankir yang ada. Ia menghancurkan dan memporak-porandakan meja-meja dan kandang-kandang mereka. Ketika hal itu ditentang orang Yahudi, Yesus lalu mulai berbicara tentang sesuatu yang lain, pada tataran yang lain, yaitu mengenai tubuhNya sendiri. Ia menantang mereka untuk merombak bait suci itu dan Ia akan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari. Para lawanNya tidak dapat menerima hal itu. Tetapi Yesus berbicara tentang tubuhNya sendiri sebagai Bait Allah. Ia akan menderita sengsara, wafat, teapi pada hari ketiga Ia akan bangkit dari antara orang mati. Pelajaran apa yang dapat ditarik dari sini? Janganlah kita menjadikan rumah Tuhan sebagai pusat bisnis, pusat perdagangan. Jangan sampai kita mengembangkan relasi dan mentalitas bisnis dengan sesama di tempat suci. Jangan sampai kita mengembangkan relasi dan mentalitas bisnis dengan Tuhan sendiri. Jelas ini, tidak sepatutnya.

Tidak ada komentar: