Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
PENELITI CCRS (Center for Cultural and Religious Studies) FF-UNPAR BANDUNG
BcE. 1Yoh.3:22-4:6; Mzm.2:7-8,10-11; Mat.4:12-17,23-25.
Hari ini hari biasa sesudah penampakan Tuhan. Injil hari ini berbicara tentang tentang dua hal. Pertama, tentang permulaan tampilnya Yesus di Galilea. Setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus pergi ke Galilea dan mengajar di sana. Sedikit terkesan seperti menghindari konflik atau pertikaian. Hal itu wajar, terutama dalam situasi konflik yang masih panas. Inti pokok pewartaan Dia di sana ialah tentang pertobatan sebagai syarat untuk dapat menerima atau menyongsong datangnya Kerajaan Surga yang sudah begitu dekat. Yesus mewartakan tentang Kerajaan Surga yang sudah begitu dekat. Dan satu-satunya sikap hidup yang paling tepat dalam menyongsongnya ialah hidup dalam pertobatan. Itulah sebabnya Ia menuntut pertobatan itu, menuntut metanoia, menuntut perubahan sikap hidup dan cara berpikir (meta-nous). Mulai sekarang seluruh hidup (eksistensi) orang harus sepenuhnya diarahkan atau tertuju kepada kehadiran Allah semata-mata. Kedua, tentang pengajaran dan mukjizat Yesus yang menyembuhkan banyak orang. Yesus mewartakan tentang Injil Kerajaan Surga itu di rumah-rumah ibadat. Sebagai bukti dari datang dan hadirnya Kerajaan itu, Yesus menyembuhkan banyak penyakit. Ya, kehadiran kerajaan surga, pemerintahan Allah, the Kingdom of God, bisa mendatangkan perubahan besar dalam hidup dan diri orang-orang. Semoga kita layak menerima mukjizat penyembuhan Yesus karena kita mampu hidup dalam pertobatan. Pertobatan menjadi prasyarat datangnya penyembuhan. Tanpa pertobatan, tidak aka nada penyembuhan. Hidup dalam kehadiran kerajaan surga, memang perlu perubahan radikal dalam perspektif hidup. Perubahan itu ialah pertobatan.
Senin, 04 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar