OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
PENELITI CCRS (CENTER FOR CULTURAL AND RELIGIOUS STUDIES)
FF-UNPAR BANDUNG.
BcE. Kis.5:12-16; Mzm.118:2-4,22-24,25-27a; Why.1:9-11a,12-13,17-19; Yoh.20:19-31.
Hari ini Oktaf Paskah. Injil hari ini terdiri atas tiga bagian, ay.19-23 dan ay.24-29, ay.30-31. Ada tiga hal mencolok dalam bagian pertama, yaitu sebanyak dua kali Yesus memberikan damai kepada para muridNya. Ini mencolok karena sesudah pengalaman salib, Yesus tetap membawa damai kepada para muridNya yang ternyata tidak setia. Puncak pemberian damai itu ialah penghembusan Roh Kudus ke atas mereka. Kasih dan kerahiman Allah tampak juga dalam situasi paradox dan dosa. Mungkin itu sebabnya sejak 2002 hari ini disebut Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Itu terjadi dalam penampakan Yesus kepada para murid kecuali Tomas. Ada dua hal mencolok dalam bagian kedua: Tomas tidak mudah percaya. Ia mau bukti. Yesus datang lagi dan membawa damai. Lalu menantang secara khusus Tomas. Dan Tomas sudah tidak merasa membutuhkan bukti itu lagi. Sekarang ia meloncat ke dalam pengakuan iman terkenal: Ya Tuhanku dan Allahku. Lalu muncul ucapan terkenal dari Yesus: Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Kitalah yang dimaksud di sini. Injil ini dicatat Yohanes agar yang membacanya bisa percaya dan karena percaya memperoleh shalom. Efek kepercayaan yang menyelamatkan itulah yang dilukiskan Bac.I. Hal itu menyebabkan jumlah orang yang percaya semakin banyak. Bac.II melukiskan bahwa orang yang percaya sudah ada dan tersebar di mana-mana, membentuk tujuh kelompok jemaat. Ada penampakan Anak Manusia yang mulia kepada Yohanes. Tentu ini melanjutkan tema penampakan dalam Injil tadi. Semoga kita menjadi percaya seperti para murid dan meloncat ke dalam iman seperti Tomas.
BANDUNG, 15 MARET 2010
SIS B, CCRS FF-UNPAR BANDUNG
Senin, 15 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar