OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
PENELITI CCRS (CENTER FOR CULTURAL AND RELIGIOUS STUDIES)
FAKULTAS FILSAFAT BANDUNG
BcE. Yeh.34:11-16; Mzm.23:1-3a.3b-4,5,6; Rm.5:5b-11; Luk.15:3-7.
Hari ini Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus (Sanctissima Cordis Iesu Christi). Hati Yesus adalah Hati Yang Mahakudus. Hati Yesus juga adalah Hati Maharahim, Misericordia. Bahwa Minggu kemarin kita merayakan Tubuh dan DarahNya, itu karena Ia menyerahkan Tubuh dan DarahNya sebagai tanda kasih dan kerahiman yang terpancar dari HatiNya yang Mahakudus dan Mahacinta. Ini salah satu devosi terpenting dalam hidup Kristiani. Devosi ini amat menyuburkan hidup iman. Hati yang rahim itulah yang dipentaskan injil hari ini lewat perumpamaan domba yang hilang. Ada gembala yang mempunyai seratus domba. Ada seekor yang hilang. Secara ekonomis, si gembala punya pilihan: daripada mengorbankan yang ke-99 itu menjadi sasaran empuk binatang buas atau perampok, lebih baik yang seekor itu dibiarkan hilang. Tetapi pertimbangan gembala itu bukan ekonomis, melainkan hati nurani. Ia tidak dapat berdiam diri begitu saja, sekadar membayangkan domba itu mengembik tidak berdaya, mungkin di jurang yang dalam, mungkin di semak belukar. Imajinasi hati yang melebar karena misericordia itulah yang menyebabkan gembala itu mengambil risiko: meninggalkan yang 99, lalu mencari yang seekor sampai bertemu. Itulah gambaran Hati Yesus yang Mahakudus, dan Maharahim. Ia tidak membiarkan kita merana dalam kesesatan dan kebingungan. Ia mencari dan menyelamatkan yang hilang. Itu yang digemakan dalam BacII: Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang fasik pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Lagi katanya: Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita. Itulah kebesaran Hati Yesus yang Mahakudus dan Maharahim. Bac.I melukiskan perihal Yahweh sebagai gembala yang baik bagi Israel.
BANDUNG, 18 APRIL 2010
SIS B, PENELITI CCRS FF-UNPAR BANDUNG.
Sabtu, 17 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar