OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
LAY THEOLOGIAN DAN PENELITI CCRS
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE: Kis.2:1-11; Mzm.104:1ab,24ac,29bc-30,31,34; 1Kor.13:3b-7,12-13 (Rm.8:8-17); Yoh.14:15-16,23b-26.
Hari ini Hari Raya Pentakosta. Dengan ini, berakhirlah Masa Paskah. Karena itu, Lilin Paskah yang selama ini ditahtakan di tempat sentral, kini dipindahkan (kapel, sakristi). Injil hari ini menarik. Ada beberapa hal yang disampaikan. Pertama, mengenai hal mentaati perintah sebagai tanda adanya kasih. Kalau ada relasi kasih, mudah sekali mentaati perintah dari yang dikasihi. Itu mudah dipahami. Kedua, Tuhan Yesus meminta kepada Bapa agar mengutus Penolong; tugasNya jelas dikatakan di sana: Ia menyertai kamu selama-lamanya, dalam kehadiran Roh. Hari ini, dalam Pentakosta, Roh itu datang, seperti dilukiskan Bac.I. Itu sebabnya dalam ay.23b disebutkan KAMI. KAMI (Trinitas) datang kepadanya dan tinggal bersama dengan dia. Ketiga, adalah lawan dari poin pertama. Tanpa adanya relasi kasih, sulit mentaati perintah. Hanya kasih yang menggerakkan orang untuk taat. Keempat, sekali lagi, hari ini, Penolong telah datang. Apa tugas penolong itu? Di sini disebutkan beberapa tugas penting. 1). Ia akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu. 2). Ia akan mengingatkan kita akan semua yang Kukatakan kepadamu. Poin ini amat penting. Karena Roh itu tidak mendatangkan wahyu baru, melainkan hanya mengingatkan kita akan Yesus Kristus, puncak dan pusat wahyu. Ini penting karena ada pihak yang memakai teks ini sebagai pembenaran bagi wahyu yang masih akan datang. Tidak demikian bagi kita. Bagi kita, Roh Kudus yang datang dan sudah datang dan masih selalu datang (men-datang-i) hanya mengingatkan kita akan Yesus. Teologi pneumatologi, akhirnya kristosentris. Begitulah pandangan saya.
BANDUNG, MEI 2010
SIS B, CCRS FF-UNPAR BANDUNG
Selasa, 15 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar