OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
LAY THEOLOGIAN DAN PENELITI GESER INSTITUTE DAN CCRS FF-UNPAR BANDUNG
(CENTER FOR CULTURAL AND RELIGIOUS STUDIES)
BcE. Yes.66:18-21; Mzm.117:1,2; Ibr.12:5-7,11-13; Luk.13:22-30.
Injil mengisahkan beberapa hal. Pertama, mengenai pertanyaan seseorang kepada Yesus tentang seberapa banyak yang akan diselamatkan? Kedua, jawaban Yesus terhadap hal itu. Jawaban itu menyiratkan bahwa pintu masuk ke dalam shalom itu sempit dan banyak orang berjuang masuk, tetapi tidak semua lolos ke dalam. Dalam kondisi seperti itu, tentu orang masih bisa berupaya dengan memperkenalkan diri dan relasi khusus antara diri mereka dan tuan rumah. Misalnya dengan mengatakan bahwa mereka sudah saling kenal sebelumnya, bahkan pengenalan itu dirayakan dalam perjamuan makan. Bahkan dikatakan juga bahwa mereka telah mendengar Ia mengajar di jalanan kota mereka. Tetapi jawaban tetap satu: Tuan rumah itu tidak mengenal mereka dan karena itu Ia menyuruh mereka pergi ke dalam kegelapan. Kata kunci penting di sini ialah ay.30: Sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang pertama dan ad aorang yang pertama yang akan menjadi oirang yang terakhir. Ini adalah sindiran Penginjil terhadap orang Farisi yang tidak menerima dan mendengar Yesus. Agar dapat masuk ke dalam kerajaan surga, tentu orang harus rela dididik dan dilatih. Itulah yang disinggung dalam Bac.II. Tetapi pendidikan tidak selalu mudah dan enak. Tetapi itu semua demi kebaikan: “...kemudian ganjaran itu menghasilkan buah kebenaran...” Bac.I berbicara tentang orang pilihan yang akan diutus Tuhan mewartakan namanya ke tempat yang baru. Semoga kita ada dalam kelompok orang pilihan itu.
SIS BM
GESER INSTITUE FF UNPAR BANDUNG
Jumat, 16 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar